Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu pagi bergerak menguat masih ditopang sentimen meredanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap varian baru COVID-19 Omicron.
Rupiah pagi ini bergerak menguat 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.348 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.378 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah kemungkinan masih bisa mempertahankan penguatannya terhadap dolar AS setelah kemarin kembali masuk ke bawah Rp14.400," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu, (8/12).
Menurut Ariston, meredanya kekhawatiran pasar terhadap dampak varian Omicron masih menjadi katalis penguatan rupiah hari ini.
"Minat pasar terhadap aset berisiko terlihat meninggi. Indeks saham global terlihat menguat," ujar Ariston.
Data neraca perdagangan China pada November yang menunjukkan kenaikan ekspor dan impor mungkin memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Kenaikan ekspor dan impor artinya ekonomi China masih dalam tren pemulihan.
"Dari dalam negeri, pembatalan PPKM level 3 pada musim libur Nataru mungkin memberikan sentimen positif ke rupiah di samping angka cadangan devisa Indonesia yang masih stabil di 145 miliar dolar AS," kata Ariston.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Selasa (7/12) kemarin mencapai 261 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 17 kasus sehingga totalnya mencapai 143.893 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 420 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 5.466 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 143,29 juta orang dan vaksin dosis kedua 99,83 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak menguat ke kisaran Rp14.300 per dolar AS dengan potensi resisten Rp14.400 per dolar AS.
Pada Selasa (7/12) lalu, rupiah ditutup menguat 64 poin atau 0,44 persen ke posisi Rp14.378 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.442 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat seiring pembatalan pemberlakuan PKM level 3
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah dibayangi percepatan tapering The Fed
Rupiah pagi ini bergerak menguat 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.348 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.378 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah kemungkinan masih bisa mempertahankan penguatannya terhadap dolar AS setelah kemarin kembali masuk ke bawah Rp14.400," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu, (8/12).
Menurut Ariston, meredanya kekhawatiran pasar terhadap dampak varian Omicron masih menjadi katalis penguatan rupiah hari ini.
"Minat pasar terhadap aset berisiko terlihat meninggi. Indeks saham global terlihat menguat," ujar Ariston.
Data neraca perdagangan China pada November yang menunjukkan kenaikan ekspor dan impor mungkin memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Kenaikan ekspor dan impor artinya ekonomi China masih dalam tren pemulihan.
"Dari dalam negeri, pembatalan PPKM level 3 pada musim libur Nataru mungkin memberikan sentimen positif ke rupiah di samping angka cadangan devisa Indonesia yang masih stabil di 145 miliar dolar AS," kata Ariston.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Selasa (7/12) kemarin mencapai 261 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 17 kasus sehingga totalnya mencapai 143.893 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 420 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 5.466 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 143,29 juta orang dan vaksin dosis kedua 99,83 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak menguat ke kisaran Rp14.300 per dolar AS dengan potensi resisten Rp14.400 per dolar AS.
Pada Selasa (7/12) lalu, rupiah ditutup menguat 64 poin atau 0,44 persen ke posisi Rp14.378 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.442 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat seiring pembatalan pemberlakuan PKM level 3
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah dibayangi percepatan tapering The Fed