Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah pusat menetapkan Labuan Bajo di Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai satu dari empat destinasi wisata super prioritas di Indonesia.
"Labuan Bajo juga ditetapkan menjadi destinasi kunjungan delegasi pertemuan IMF-WB pada Oktober 2018," kata Kepala Bidang Promosi Wisata Dinas Pariwisata NTT Eden Klakik kepada Antara di Kupang, Senin (18/6).
"Kami sudah mendapat pemberitahuan resmi bahwa Labuan Bajo selain telah ditetapkan menjadi Badan Otoritas Pariwisata, juga menjadi destinasi super prioritas selain Danau Toba (Sumatera Utara), Candi Borobudur (Yogyakarta), dan Mandalika (Nusa Tenggara Barat)," katanya.
Menurut dia, Kementerian Pariwisata juga telah menyiapkan program jangka pendek (quick wins) Labuan Bajo seperti pembangunan pedestrian di jalan Soekarno Hatta, pembangunan pusat wisata kuliner kampung Ujung.
Baca juga: Artikel - Manfaat BOP bagi Labuan Bajo
Program cepat lain yang menjadi target pembangunan pada 2018 adalah pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di Kampung Air (eks Sail komodo) dan pembangunan jembatan penghubung Kampung Air dengan Bukit Pramuka.
Selanjutnya, pemasangan 20 titik tambat kapal (mooring buoy) di Taman Nasional Komodo untuk menjaga terumbu karang tidak hancur terkena jangkar.
"Pemasangan fasilitas tambat kapal wisata ditargetkan selesai semuanya dalam tahun 2018," kata Eden.
Artinya, setelah penetapan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas, pemerintah akan segera melaksanakan beberapa program itu.
Baca juga: Artikel - Labuan Bajo terus bersolek
"Labuan Bajo juga ditetapkan menjadi destinasi kunjungan delegasi pertemuan IMF-WB pada Oktober 2018," kata Kepala Bidang Promosi Wisata Dinas Pariwisata NTT Eden Klakik kepada Antara di Kupang, Senin (18/6).
"Kami sudah mendapat pemberitahuan resmi bahwa Labuan Bajo selain telah ditetapkan menjadi Badan Otoritas Pariwisata, juga menjadi destinasi super prioritas selain Danau Toba (Sumatera Utara), Candi Borobudur (Yogyakarta), dan Mandalika (Nusa Tenggara Barat)," katanya.
Menurut dia, Kementerian Pariwisata juga telah menyiapkan program jangka pendek (quick wins) Labuan Bajo seperti pembangunan pedestrian di jalan Soekarno Hatta, pembangunan pusat wisata kuliner kampung Ujung.
Baca juga: Artikel - Manfaat BOP bagi Labuan Bajo
Program cepat lain yang menjadi target pembangunan pada 2018 adalah pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di Kampung Air (eks Sail komodo) dan pembangunan jembatan penghubung Kampung Air dengan Bukit Pramuka.
Selanjutnya, pemasangan 20 titik tambat kapal (mooring buoy) di Taman Nasional Komodo untuk menjaga terumbu karang tidak hancur terkena jangkar.
"Pemasangan fasilitas tambat kapal wisata ditargetkan selesai semuanya dalam tahun 2018," kata Eden.
Artinya, setelah penetapan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas, pemerintah akan segera melaksanakan beberapa program itu.
Baca juga: Artikel - Labuan Bajo terus bersolek