Kupang (AntaraNews NTT) - Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Marianus Sae dan Emelia Nomleni (Marhaen) optimistis keluar sebagai pemenang dalam Pilgub NTT yang akan berlangsung pada 27 Juni 2018.
"Optimisme tersebut dilandasi pada harapan rakyat di provinsi berbasis kepulauan itu terhadap visi dan misi serta program yang realitis dan bisa dijalankan selama 5 tahun ke depan," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan NTT Yunus Takandewa kepada Antara di Kupang, Rabu (20/6).
"Kontestasi ini ibarat pertandingan piala dunia. Ada tim yang kalah dan ada yang menang, dan semua tentu harus siap menerimanya. Akan tetapi, tim kami hadir di arena pertandingan ini untuk membawa trofi kemenangan," katanya.
"Tim Marhaen sudah sangat siap untuk berlaga, sangat solid, dan kerja lapangan yang sudah teruji sehingga berkeyakinan bahwa kemenangan sudah di depan mata," kata anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT itui.
Menurut dia, rakyat masih menghendaki keberlanjutan kesuksesan 10 tahun ini atas prestasi dan kerja keras Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang juga adalah kader PDI Perjuangan dalam hal membumikan program prorakyat.
Baca juga: Harmoni siap terima hasil akhir pilgub
Program Desa Mandiri Anggur Merah (Anggur Merah), misalnya, sangat membantu rakyat di desa-desa dalam membangun usaha-usaha produktif, bahkan program tersebut menjadi contoh secara nasional dan diadopsi oleh lembaga-lembaga internasional yang bergerak di bidang kemanusiaan.
Program itu, kata dia, akan dilanjutkan oleh pasangan Marhaen 5 tahun ke depan. "Program Desa Mandiri Anggur Merah disambut sangan luar biasa di desa-desa yang ada di wilayah berbasis kepulauan ini," kata Takandewa.
Oleh karena itu, rakyat akan memberikan kepercayaan kepada pasangan Marhaen karena hanya pasangan inilah yang siap melanjutkan program prorakyat yang sudah dinikmati rakyat NTT selama 10 tahun kepemimpinan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
Baca juga: Harmoni siap terima hasil akhir pilgub
Dalam Pilgub NTT 2018, diikuti empat pasangan calon, yakni pasangan Esthon L. Foenay-Christian Rotok (Esthon-Chris) bernomor urut 1, Marianus Sae-Emelia Nomleni (Marhaen) bernomor urut 2, Benny K. Harman-Benny A. Litelnoni (Harmoni) bernomor urut 3, dan Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph Nae Soi (Victory/Joss) bernomor urut 4.
"Optimisme tersebut dilandasi pada harapan rakyat di provinsi berbasis kepulauan itu terhadap visi dan misi serta program yang realitis dan bisa dijalankan selama 5 tahun ke depan," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan NTT Yunus Takandewa kepada Antara di Kupang, Rabu (20/6).
"Kontestasi ini ibarat pertandingan piala dunia. Ada tim yang kalah dan ada yang menang, dan semua tentu harus siap menerimanya. Akan tetapi, tim kami hadir di arena pertandingan ini untuk membawa trofi kemenangan," katanya.
"Tim Marhaen sudah sangat siap untuk berlaga, sangat solid, dan kerja lapangan yang sudah teruji sehingga berkeyakinan bahwa kemenangan sudah di depan mata," kata anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT itui.
Menurut dia, rakyat masih menghendaki keberlanjutan kesuksesan 10 tahun ini atas prestasi dan kerja keras Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang juga adalah kader PDI Perjuangan dalam hal membumikan program prorakyat.
Baca juga: Harmoni siap terima hasil akhir pilgub
Program Desa Mandiri Anggur Merah (Anggur Merah), misalnya, sangat membantu rakyat di desa-desa dalam membangun usaha-usaha produktif, bahkan program tersebut menjadi contoh secara nasional dan diadopsi oleh lembaga-lembaga internasional yang bergerak di bidang kemanusiaan.
Program itu, kata dia, akan dilanjutkan oleh pasangan Marhaen 5 tahun ke depan. "Program Desa Mandiri Anggur Merah disambut sangan luar biasa di desa-desa yang ada di wilayah berbasis kepulauan ini," kata Takandewa.
Oleh karena itu, rakyat akan memberikan kepercayaan kepada pasangan Marhaen karena hanya pasangan inilah yang siap melanjutkan program prorakyat yang sudah dinikmati rakyat NTT selama 10 tahun kepemimpinan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
Baca juga: Harmoni siap terima hasil akhir pilgub
Dalam Pilgub NTT 2018, diikuti empat pasangan calon, yakni pasangan Esthon L. Foenay-Christian Rotok (Esthon-Chris) bernomor urut 1, Marianus Sae-Emelia Nomleni (Marhaen) bernomor urut 2, Benny K. Harman-Benny A. Litelnoni (Harmoni) bernomor urut 3, dan Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph Nae Soi (Victory/Joss) bernomor urut 4.