Kupang (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengimbau warganya untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam akibat hujan deras di wilayah tersebut.
"Jika ada urusan yang tidak terlalu penting, masyarakat tidak perlu bepergiaan. Kami imbau untuk waspada karena intensitas hujan semakin tinggi dan angin kencang," kata Bupati Manggarai Barat yang akrab disapa Edi Endi itu ketika dihubungi dari Kupang, Minggu, (2/1).
Hal itu dia sampaikan mengingat curah hujan yang cukup tinggi sejak 31 Desember 2021 di wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan, sejumlah permukiman warga di Kecamatan Komodo, Labuan Bajo, terendam air kali yang meluap pada Jumat (31/12/2021). Keadaan tersebut semakin diperparah akibat adanya saluran drainase yang tersumbat karena sampah.
Atas kondisi tersebut, Edi mengakui drainase di dalam Kota Labuan Bajo tidak berfungsi optimal karena sampah yang menutup saluran. Dia juga menilai warga tidak patuh dengan imbauan pemerintah untuk tidak membangun rumah dan bangunan lain di bantaran kali.
Oleh karena itu, Bupati Edi berharap ada kesadaran bersama untuk membersihkan lingkungan dan kerja sama yang baik dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Pemerintah, kata dia, akan terus mengedukasi dan membangun sarana prasarana yang bisa meminimalkan dampak dari banjir yang akan terjadi akibat cuaca ekstrem.
Dalam kondisi cuaca seperti ini, dia menegaskan bahwa pemerintah daerah melalui instansi terkait selalu siap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Pemerintah sudah menyiagakan alat berat dan sumber daya manusia kebencanaan.
Baca juga: Manggarai Barat sudah nol kasus positif COVID-19
Sementara itu Camat Komodo Imran menjelaskan masih melakukan pendataan terkait rumah dan sawah warga yang terdampak banjir. Dia mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menebang pohon di area hulu sungai.
Baca juga: Rata-rata cakupan vaksinasi COVID-19 Manggarai Barat sudah 81 persen
"Hal itu bisa saja semakin memperparah kondisi saat intensitas hujan makin tinggi," katanya.
"Jika ada urusan yang tidak terlalu penting, masyarakat tidak perlu bepergiaan. Kami imbau untuk waspada karena intensitas hujan semakin tinggi dan angin kencang," kata Bupati Manggarai Barat yang akrab disapa Edi Endi itu ketika dihubungi dari Kupang, Minggu, (2/1).
Hal itu dia sampaikan mengingat curah hujan yang cukup tinggi sejak 31 Desember 2021 di wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan, sejumlah permukiman warga di Kecamatan Komodo, Labuan Bajo, terendam air kali yang meluap pada Jumat (31/12/2021). Keadaan tersebut semakin diperparah akibat adanya saluran drainase yang tersumbat karena sampah.
Atas kondisi tersebut, Edi mengakui drainase di dalam Kota Labuan Bajo tidak berfungsi optimal karena sampah yang menutup saluran. Dia juga menilai warga tidak patuh dengan imbauan pemerintah untuk tidak membangun rumah dan bangunan lain di bantaran kali.
Oleh karena itu, Bupati Edi berharap ada kesadaran bersama untuk membersihkan lingkungan dan kerja sama yang baik dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Pemerintah, kata dia, akan terus mengedukasi dan membangun sarana prasarana yang bisa meminimalkan dampak dari banjir yang akan terjadi akibat cuaca ekstrem.
Dalam kondisi cuaca seperti ini, dia menegaskan bahwa pemerintah daerah melalui instansi terkait selalu siap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Pemerintah sudah menyiagakan alat berat dan sumber daya manusia kebencanaan.
Baca juga: Manggarai Barat sudah nol kasus positif COVID-19
Sementara itu Camat Komodo Imran menjelaskan masih melakukan pendataan terkait rumah dan sawah warga yang terdampak banjir. Dia mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menebang pohon di area hulu sungai.
Baca juga: Rata-rata cakupan vaksinasi COVID-19 Manggarai Barat sudah 81 persen
"Hal itu bisa saja semakin memperparah kondisi saat intensitas hujan makin tinggi," katanya.