Kota Kupang (ANTARA) - PBB mencermati kerusuhan di Kazakhstan dengan rasa khawatir dan meminta semua pihak untuk menahan diri, kata juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric pada Rabu (5/1).
"Tentu saja kami mengikutinya dengan rasa cemas dan memantau situasi di Kazakhstan. Saya rasa sangat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam peristiwa saat ini untuk menahan diri, menahan diri dari kekerasan dan mengusulkan dialog dalam menyelesaikan semua isu yang terkait," kata Dujarric.
Baca juga: Anggota tetap DK PBB tegaskan tak ada yang bisa menang perang nuklir
Jubir itu mengatakan bahwa PBB mempunyai satu kantor negara dan perwakilan lainnya di Kazakhstan. Tidak ada ancaman keamanan terhadap staf PBB di negara tersebut.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev pada Rabu mengatakan bahwa dirinya berniat "bertindak setegas mungkin" saat situasi di negara tersebut "semakin genting".
Baca juga: Presiden Kazakhstan mengumumkan keadaan darurat
Sebelumnya pada Rabu, Tokayev juga menandatangani keputusan presiden untuk menerima pengunduran diri pemerintah Kazakhstan.
Sumber: Antara/Xinhua
"Tentu saja kami mengikutinya dengan rasa cemas dan memantau situasi di Kazakhstan. Saya rasa sangat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam peristiwa saat ini untuk menahan diri, menahan diri dari kekerasan dan mengusulkan dialog dalam menyelesaikan semua isu yang terkait," kata Dujarric.
Baca juga: Anggota tetap DK PBB tegaskan tak ada yang bisa menang perang nuklir
Jubir itu mengatakan bahwa PBB mempunyai satu kantor negara dan perwakilan lainnya di Kazakhstan. Tidak ada ancaman keamanan terhadap staf PBB di negara tersebut.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev pada Rabu mengatakan bahwa dirinya berniat "bertindak setegas mungkin" saat situasi di negara tersebut "semakin genting".
Baca juga: Presiden Kazakhstan mengumumkan keadaan darurat
Sebelumnya pada Rabu, Tokayev juga menandatangani keputusan presiden untuk menerima pengunduran diri pemerintah Kazakhstan.
Sumber: Antara/Xinhua