Almaty (ANTARA) - Kazakhstan telah mengirimkan permintaan penyidikan internasional ke Rusia dan Azerbaijan sebagai bagian dari penyelidikan kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di dekat Aktau pada 25 Desember 2024, kata Kantor Jaksa Agung Kazakhstan.
"Saat ini, untuk memastikan kelengkapan dan kesempurnaan kasus, langkah-langkah penyidikan dan operasional yang diperlukan sedang dilakukan. Dalam kerangka kerja sama hukum, permintaan penyidikan internasional telah dikirimkan ke Azerbaijan dan Rusia," kata kantor tersebut kepada RIA Novosti, Rabu (15/1).
Sementara itu, kotak hitam pesawat telah tiba di Kazakhstan dari Brasil dan diserahkan kepada komisi untuk evaluasi.
"Pada hari yang sama (terjadi insiden), komisi pemerintah untuk penyelidikan kecelakaan pesawat dibentuk, yang bertanggung jawab atas decoding (proses pemaknaan pesan yang diterima) perekam pesawat," kata Kantor Jaksa Agung Kazakhstan.
Berdasarkan Konvensi Chicago tentang Penerbangan Sipil Internasional 1944 dan standar internasional lainnya, perekam pesawat yang telah diterima dari pihak Brasil diserahkan kepada komisi untuk diberikan kesimpulannya, Kantor Jaksa Agung Kazakhstan.
Pesawat Embraer 190 AZAL yang terbang dari Baku menuju Grozny, Rusia, jatuh pada pagi hari 25 Desember 2024 di dekat kota Aktau di Kazakhstan barat, dengan 62 penumpang dan lima kru di dalamnya.
Kementerian Darurat Kazakhstan menyatakan bahwa 29 orang selamat dari kecelakaan tersebut.
Kotak hitam dikirim ke Brasil untuk decoding guna memastikan penyelidikan yang tidak memihak, kata pihak berwenang Kazakhstan pada 30 Desember 2024.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Kanselir Jerman bilang perang Rusia-Ukraina penyebab pesawat Azerbaijan jatuh
Baca juga: Presiden Azerbaijan sebut Pesawat yang jatuh di Kazakhstan terkena tembakan darat