Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur melaporkan Embung Masin, di Desa Netenaen, Kecamatan Rote Barat Laut jebol akibat hujan deras yang melanda wilayah setempat.
"Embung Masin jebol di bagian spillway dan juga ada kerusakan pada saluran akibat tanah longsor pada sisi saluran," kata Kepala Pelaksana BPBD Rote Ndao Diksel Haning ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, (6/1).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan dampak kerusakan infrastruktur akibat cuaca ekstrem berupa hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Rote Ndao.
Ia menjelaskan Embung Masin yang selama ini dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi bagi ratusan hektare sawah warga di Desa Netenaen dan Desa Hundihuk itu jebol setelah terjadi hujan deras dan berlangsung lama sekitar tiga hari berturut-turut.
Diksel mengatakan saat meninjau langsung di lapangan, pihaknya tidak menerima laporan adanya kerusakan lahan persawahan akibat jebolnya embung tersebut.
"Rata-rata petani di sana memang baru mulai mempersiapkan lahan untuk menanam," katanya.
Baca juga: 26 KK di Rote Ndao mengungsi akibat banjir
Namun berdasarkan laporan yang baru diterima, kata dia terdapat satu bidang lahan petani yang rusak namun belum dipastikan berapa luasnya.
Lebih lanjut terkait upaya perbaikan kerusakan Embung Masin tersebut, Diksel Haning mengatakan belum memastikan kapan pemerintah daerah akan memperbaikinya.
Baca juga: Penduduk miskin ekstrem di Rote Ndao capai 28.720 jiwa
"Terkait perbaikan embung itu saya belum tahu kapan. Mungkin bisa dikonfirmasi langsung ke bupati," katanya.
"Embung Masin jebol di bagian spillway dan juga ada kerusakan pada saluran akibat tanah longsor pada sisi saluran," kata Kepala Pelaksana BPBD Rote Ndao Diksel Haning ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, (6/1).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan dampak kerusakan infrastruktur akibat cuaca ekstrem berupa hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Rote Ndao.
Ia menjelaskan Embung Masin yang selama ini dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi bagi ratusan hektare sawah warga di Desa Netenaen dan Desa Hundihuk itu jebol setelah terjadi hujan deras dan berlangsung lama sekitar tiga hari berturut-turut.
Diksel mengatakan saat meninjau langsung di lapangan, pihaknya tidak menerima laporan adanya kerusakan lahan persawahan akibat jebolnya embung tersebut.
"Rata-rata petani di sana memang baru mulai mempersiapkan lahan untuk menanam," katanya.
Baca juga: 26 KK di Rote Ndao mengungsi akibat banjir
Namun berdasarkan laporan yang baru diterima, kata dia terdapat satu bidang lahan petani yang rusak namun belum dipastikan berapa luasnya.
Lebih lanjut terkait upaya perbaikan kerusakan Embung Masin tersebut, Diksel Haning mengatakan belum memastikan kapan pemerintah daerah akan memperbaikinya.
Baca juga: Penduduk miskin ekstrem di Rote Ndao capai 28.720 jiwa
"Terkait perbaikan embung itu saya belum tahu kapan. Mungkin bisa dikonfirmasi langsung ke bupati," katanya.