Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, melaporkan 26 kepala keluarga di Desa Oebela mengungsi akibat banjir yang melanda daerah itu.

"Banjir di Desa Oebela pada Jumat (19/11) kemarin mengakibatkan rumah-rumah warga tergenang sehingga menimbulkan kerugian harta benda, seperti peralatan rumah dan juga bahan pangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Rote Ndao Diksel Haning ketika dikonfirmasi dari Kupang, Sabtu, (20/11).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan dampak banjir yang melanda Desa Oebela, Kabupaten Rote Ndao pada Jumat (19/11).

Ia menjelaskan banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah setempat yang berlangsung pada pukul 12.00-16.00 Wita.

Banjir, kata dia, tidak menimbulkan korban jiwa namun mengakibatkan kerugian materi dialami warga yang diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Pihaknya telah melakukan penanganan darurat bencana kepada 26 KK terdampak bencana itu dengan menyalurkan bantuan, seperti beras, tikar, dan pakaian.

"26 KK yang terdampak banjir untuk sementara mengungsi pada rumah-rumah warga di sekitar yang lebih aman," katanya.

Selain bantuan, kata dia, tindakan penanganan yang dilakukan yaitu pembukaan jalur air di sisi barat pemukiman agar air yang menggenangi rumah warga bisa dialirkan ke area persawahan.

Pihaknya juga telah mengimbau pemerintah desa dan warga setempat agar membentuk pos siaga banjir untuk mengantisipasi banjir susulan ketika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.

"Kita minta agar jika terjadi hujan yang lebat dan lama maka warga bisa dievakuasi secepatnya," katanya.

Baca juga: Rumah tak layak huni di Rote Ndao capai 5.000 unit

Baca juga: Kapolsek Rote Barat Daya dicopot karena terlibat penganiayaan

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024