Jakarta (ANTARA) -
Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis vaksin secara lengkap mencapai 128,01 juta jiwa hingga Minggu, pukul 12.00 WIB.
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin COVID-19 per Minggu (30/1) bertambah 278.290 menjadi 128.005.763 orang.
Sementara itu, jumlah penerima vaksin dosis pertama yang tercatat hari ini sebanyak 370.677 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka jumlah penerima vaksinasi dosis pertama kini menjadi 184.557.715 jiwa.
Adapun total vaksinasi untuk dosis ketiga hari ini bertambah 2.817.741 jiwa menjadi 4.204.640 orang.
Pemerintah berencana memvaksinasi sebanyak 208.265.720 juta orang.
Dengan demikian maka tercatat, suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 88,61 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.
Sementara warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi meliputi 61,46 persen dari total sasaran.
Sebelumnya, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) meminta pemerintah untuk terus meningkatkan cakupan vaksinasi primer untuk menanggulangi permasalahan COVID-19 di Indonesia.
"Cakupan vaksin primer harus terus ditingkatkan sesuai dengan pencapaian yang diharapkan," kata Ketua Umum PAPDI Sally A. Nasution.
Sally menekankan cakupan vaksinasi primer itu, harus terus ditingkatkan terutama pada kelompok usia lanjut, orang dengan komorbid, anak-anak serta ibu hamil.
Sembari pemerintah memperluas cakupan vaksinasi primer, PAPDI meminta agar masyarakat tidak ragu ataupun takut dalam mengikuti vaksinasi booster sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pemerintah.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, akan mempercepat bergulirnya program vaksinasi ketiga atau booster yang dirancang oleh Pemerintah Indonesia untuk melawan penyebaran COVID-19.
"Indonesia telah memasuki fase pemulihan pasca gelombang kedua COVID-19. Program vaksinasi booster sangat krusial bagi keberlanjutan pemulihan tersebut, dimana kita perlu memperkuat ketahanan masyarakat Indonesia terhadap varian baru, yaitu Omicron," kata Menteri Budi.
Baca juga: Kantor Kemensos "lockdown" antisipasi penyebaran Omicron
Baca juga: CDC ingatkan warga Amerika tak bepergian ke Peru, Kuwait, UAE
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin COVID-19 per Minggu (30/1) bertambah 278.290 menjadi 128.005.763 orang.
Sementara itu, jumlah penerima vaksin dosis pertama yang tercatat hari ini sebanyak 370.677 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka jumlah penerima vaksinasi dosis pertama kini menjadi 184.557.715 jiwa.
Adapun total vaksinasi untuk dosis ketiga hari ini bertambah 2.817.741 jiwa menjadi 4.204.640 orang.
Pemerintah berencana memvaksinasi sebanyak 208.265.720 juta orang.
Dengan demikian maka tercatat, suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 88,61 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.
Sementara warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi meliputi 61,46 persen dari total sasaran.
Sebelumnya, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) meminta pemerintah untuk terus meningkatkan cakupan vaksinasi primer untuk menanggulangi permasalahan COVID-19 di Indonesia.
"Cakupan vaksin primer harus terus ditingkatkan sesuai dengan pencapaian yang diharapkan," kata Ketua Umum PAPDI Sally A. Nasution.
Sally menekankan cakupan vaksinasi primer itu, harus terus ditingkatkan terutama pada kelompok usia lanjut, orang dengan komorbid, anak-anak serta ibu hamil.
Sembari pemerintah memperluas cakupan vaksinasi primer, PAPDI meminta agar masyarakat tidak ragu ataupun takut dalam mengikuti vaksinasi booster sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pemerintah.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, akan mempercepat bergulirnya program vaksinasi ketiga atau booster yang dirancang oleh Pemerintah Indonesia untuk melawan penyebaran COVID-19.
"Indonesia telah memasuki fase pemulihan pasca gelombang kedua COVID-19. Program vaksinasi booster sangat krusial bagi keberlanjutan pemulihan tersebut, dimana kita perlu memperkuat ketahanan masyarakat Indonesia terhadap varian baru, yaitu Omicron," kata Menteri Budi.
Baca juga: Kantor Kemensos "lockdown" antisipasi penyebaran Omicron
Baca juga: CDC ingatkan warga Amerika tak bepergian ke Peru, Kuwait, UAE