Kupang (Antara NTT) - Pelaksanaan Tour de Timor 2017 dengan `touring` para pesepada yang digagas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur akan milintasi Negara Timor Leste.

"Rencana itu sudah dibicarakan bersama dua delegasi pihak Pemerintah NTT dan pihak Timor Leste dan tinggal diperdalam untuk pelaksanaannya di 2017 mendatang," kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Welly Rohi Mone di Kupang, Kamis.

Dia mengaku, bersama kementerian terkait di Timor Leste telah membahas pelaksanaannya di 2017 mendatang, termasuk teknis dan titik mulai dan titik akhir kegiatan itu.

Menurut Welly kegiatan Tour de Timor yang saat ini sedang dilaksanakan dengan memilih titik mulai di Kabupaten Belu dan akan berakhir di Kota Kupang pada Sabtu 3 Desember mendatang, di awal rencana akan dimulai di Dili, ibu kota negara bekas provinsi NKRI itu.

Namun belum bisa dilakukan karena sejumlah alasan teknis dan administrasi yang belum dimatangkan dua pihak.

"Apalagi kabarnya di November saat pelaksanaan Tour de Timor kali ini ada sejumlah agenda politik yang dilakukan negara berdaulat itu yang meminta konsentrasi seluruh elemennya," katanya.

Berkaca dari pengalaman itu, maka secara kelembagaan Pemerintah NTT akan kembali melakukan pembicaraan untuk mematangkan pelaksanaannya pada 2017 mendatang, termasuk mencarikan waktu tepat untuk tidak mengganggu sejumlah agenda di negara tersebut.

"Pembicaraan tinggal diperdalam dalam beberapa waktu ke depan sehingga bisa dipastikan ajang internasional itu bisa segera dilakukan," katanya.

Welly mengaku akan memberikan penawaran bulan pelaksanaan di Oktober 2017 mendatang sebagai waktu tepat Tour de Timor. Meskipun demikian masih butuh pembicaraan detail soal teknisnya.

Konsulat Timor Leste di Kupang Francisco MCP Jeronimo, terpisah mengatakan akan sangat mendukung kegiatan pesepeda bernama Tour de Timor itu yang akan melintasi pulau itu dari Timur ke barat ataupun sebaliknya.

"Kita bisa memulai pelaksanaan bersepeda itu dari District Los Palus di Timor Leste dan berakhir di Kota Kupang. Ataupun sebaliknya tinggal dibicarakan detailnya," katanya.

Menurut dia, kegiatan Tour de Timor juga menjadi salah satu agendfa Pemerintah di Timor Leste yang dilakukan di internal negara tersebut.

Sehingga jika memang Pemerintah NTT mau menyatukan atau menghubungkan dua kegiatan itu melintasi dua negara akan sangat bisa terjadi. "Asalkan dibicarakan detail teknis dan waktu pelaksanannya," katanya.

Ada sejumlah persoalan teknis dan administrasi yang harus dituntaskan untuk kepentingan pelaksanaan even yang bertujuan mengeksplor destinasi wisata di sepanjang pulau Timor ini.

Hanya dengan even ini, kebersamaan dan kekerabatan yang sudah hidup dan terjalin selama ini antara dua warga masyarakat bisa terus terjalin demi pencapaian damai di sepanjang tapal batas negara.

Pascapelepasan peserta Tour de Timor oleh Wakil Bupati Belu Ose Luan Rabu, 30 November kemarin di Atambua, sebanyak 32 peserta langsung menju Kabupaten Malaka dan kemudian berbelok arah melintasi Pantai Utara Pulau Timor menuju Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Dari salah satu kabupaten perbatasan dengan Timor Leste itu, para peserta Kamis (1/12) ini akan melanjutkan "touring"nya menuju Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) kemudian akan berakhir di Kota Kupang Sabtu 3 Desember nanti.

Melelahkan tetapi para peserta akan menyaksikan keanekaragam obyek dan daya tarik wisata sepanjang perjalanan mulai dari batas negara Indonesia-Timor Leste itu sampai Kota Kupang.

Pewarta : Yohanes Adrianus
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2025