Kupang (ANTARA) - Atase Polri KBRI Dili, Kombes Pol Don Gaspar da Costa, memberikan seminar bertajuk “Public Speaking for Leaders” kepada para Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) di seluruh Timor Leste Selasa (28/1) waktu setempat.
Acara ini dihadiri oleh para pejabat utama Markas Besar Kepolisian Nasional Timor Leste (PNTL) dan berlangsung di Aula Akademi Kepolisian Timor Leste, Comoro, Dili.
Chief Superintendent Dr. Arquimino Ramos, Kepala Personalia dan Kepelatihan PNTL yang hadir mewakili Kepala PNTL, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia melalui Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang konsisten dari Indonesia dalam mengembangkan sumber daya manusia PNTL melalui berbagai pelatihan,” katanya.
Hal ini mencakup pelatihan untuk seleksi Polisi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Pelatihan Pedang Pora, Pelatihan Orkestra Musik, serta program pendidikan kejuruan dan pengembangan di lembaga pendidikan Polri,” u
Seminar dibuka secara resmi oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Dili Nugroho, yang hadir mewakili Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Timor Leste.
Dalam sambutannya, Nugroho menekankan pentingnya kerja sama bilateral Indonesia-Timor Leste dalam berbagai bidang, termasuk peningkatan kapasitas institusi kepolisian.
“Dukungan ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk terus mempererat hubungan diplomasi melalui program pengembangan kompetensi. Kombes Pol Don Gaspar da Costa, selain sebagai diplomat, juga merupakan trainer bersertifikasi dari Kepolisian Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Victoria University, Melbourne, Australia,” jelasnya.
Baca juga: Dirjen Imigrasi usulkan tambah enam atase imigrasi di luar negeri
Baca juga: Dubes sebut penerbangan Indonesia-Timor Leste sudah dibuka kembali
Seminar ini merupakan kegiatan ke-26 yang diselenggarakan Kombes Pol Don Gaspar da Costa sejak penugasannya sebagai Atase Polri di KBRI Dili, dengan total peserta hampir mencapai 3.000 orang.
Dalam seminar khusus untuk perwira senior kepolisian Timor Leste ini, Da Costa menyoroti pentingnya keterampilan berbicara di depan publik sebagai refleksi profesionalisme organisasi dan pribadi.
“Seorang pemimpin harus mampu menyampaikan pesan yang tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif, kapan pun dan di mana pun, termasuk kepada audiens yang kini tak lagi terbatas oleh ruang dan waktu,” ujar Da Costa.
Materi yang disampaikan meliputi strategi penguasaan topik, pemetaan audiens, dan teknik komunikasi yang relevan dengan karakteristik pendengar. Da Costa juga menekankan pentingnya kerendahan hati dalam berkomunikasi, agar pesan dapat diterima dengan baik. “
Komponen suara, kemampuan membaca situasi audiens, dan pemilihan kata yang tepat menjadi kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam berbicara,” tambahnya.
Seminar ini mendapatkan sambutan positif dari para peserta, yang mengapresiasi wawasan baru yang diberikan. Program capacity building seperti ini diharapkan semakin mempererat hubungan Indonesia-Timor Leste, khususnya dalam bidang keamanan dan penegakan hukum
