Kupang (ANTARA) - Provinsi Nusa Tenggara Timur siap melakukan ekspor perdana ikan jenis kerapu hidup yang berkualitas ke Hong Kong pada Agustus 2022 untuk menggeliatkan pembangunan sektor perikanan kelautan di provinsi berbasis kepulauan ini.

"Ekspor ikan kerapu hidup ke Hong Kong merupakan suatu terobosan yang pertama kali dilakukan NTT selama ini," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Senin, (21/3).

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hal itu dalam kegiatan launching Festival Desa Binaan dan PAD serta program ramai sekali tahun 2022 Bank NTT yang dilakukan secara daring.

Dia mengatakan, Pemerintah NTT terus berupaya membangun potensi-potensi kelautan yang memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT.

Menurut dia wilayah perairan Rote Ndao merupakan daerah yang potensial dalam budidaya ikan kerapu hidup yang berkualitas ekspor.

Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan tingginya produksi ikan jenis kerapu di Kabupaten Rote Ndao maka kegiatan ekspor ikan hidup ke Hong Kong dapat dilakukan setiap dua bulan sekali karena sumber daya alam sangat mendukung.

"Sumber daya alam laut di NTT sangat menjanjikan namun tidak dikerjakan dengan baik," tegasnya.

Dari 10 komoditi laut,  menurut Viktor, Provinsi NTT memiliki sembilan sementara negara lain hanya memiliki satu jenis komoditi laut seperti Norwegia yang memiliki keunggulan dengan ikan Salmon yang berkontribusi terhadap devisa negara yang sangat besar.

"Sementara NTT memiliki sembilan komoditi laut yang memiliki nilai ekspor seperti Lobster, Teripang, Udang, Kerapu, Kakap, Tuna namun selama ini tidak berkembang," tegasnya.

Ia berharap semua potensi unggulan itu harus menjadi kekuatan ekonomi provinsi Nusa Tenggara Timur pada masa mendatang, sehingga orang tahu bahwa warga NTT sudah memahami tentang pemanfaatan produk-produk unggulan dalam mensejahterakan masyarakat.

Baca juga: DJBC catat ekspor NTT sumbang devisa Rp16,3 miliar

Baca juga: Bea Cukai Labuan Bajo ekspor perdana Moringa melalui Bandara Komodo
 

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024