Labuan Bajo (ANTARA) - Sebanyak 251 produk dari 7.662 UMKM di Manggarai Barat telah mengantongi izin Produksi Industri Rumah Tangga (P-IRT), kata salah seorang pejabat di dinas setempat.
"Ada 251 produk yang sudah miliki izin P-IRT dari data terakhir Desember 2021 kemarin. Kebutuhan izin ini bagi UMKM masih sangat tinggi," kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Manggarai Barat Theresia Asmon di Labuan Bajo, Rabu, (23/3).
Menurut dia, proses pengajuan perizinan yang tinggi ini terjadi karena satu UMKM tidak hanya memiliki satu produk saja, melainkan ada produk tambahan lainnya. Hal itu yang mendorong kebutuhan akan izin P-IRT.
Namun, pengurusan perizinan ini sendiri tidak satu atap pada Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi saja, karena juga harus melalui Dinas Perizinan. Sedangkan survei teknis terkait kelayakan produk berada pada Dinas Kesehatan.
Oleh karena itu, Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Manggarai Barat tengah melakukan advokasi bersama kedua dinas lain tersebut untuk menyamakan persepsi terkait kebutuhan UMKM saat ini.
Sembari melakukan advokasi tersebut, dinas terus mendorong peningkatan kapasitas UMKM secara bertahap. Bagi UMKM pemula, dinas akan melakukan pendampingan teknis berupa pemberian pelatihan dan peralatan.
Meski demikian, bagi UMKM yang telah memiliki kapasitas produk yang baik dan telah melakukan tes pasar, dinas akan melakukan intervensi berupa pendampingan proses perizinan.
Menurut Mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat ini, peluang UMKM khususnya industri olahan sangat terbuka, mengingat wilayah ini merupakan daerah pariwisata.
Dari survei yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Manggarai Barat dan lembaga swasta, sebagian besar produk UMKM yang diminati di tengah situasi COVID-19 ialah kuliner baik olahan maupun kriya.
Baca juga: Kemenkumham NTT - Bank NTT MoU pendaftaran KI dukung pelaku UMKM
Baca juga: PLN NTT dorong pertumbuhan UMKM di Ende melalui pemanfaatan FABA
Salah satu penyebabnya adalah wisatawan yang sering berkunjung ke daerah pariwisata ini merupakan turis domestik (wisatawan nusantara).
Oleh karena itu, dinas meminta pelaku UMKM untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam pengembangan produk sehingga tidak hanya melulu satu produk saja. Dinas akan siap melakukan pendampingan untuk mendukung pengembangan UMKM di Manggarai Barat.
"Ada 251 produk yang sudah miliki izin P-IRT dari data terakhir Desember 2021 kemarin. Kebutuhan izin ini bagi UMKM masih sangat tinggi," kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Manggarai Barat Theresia Asmon di Labuan Bajo, Rabu, (23/3).
Menurut dia, proses pengajuan perizinan yang tinggi ini terjadi karena satu UMKM tidak hanya memiliki satu produk saja, melainkan ada produk tambahan lainnya. Hal itu yang mendorong kebutuhan akan izin P-IRT.
Namun, pengurusan perizinan ini sendiri tidak satu atap pada Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi saja, karena juga harus melalui Dinas Perizinan. Sedangkan survei teknis terkait kelayakan produk berada pada Dinas Kesehatan.
Oleh karena itu, Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Manggarai Barat tengah melakukan advokasi bersama kedua dinas lain tersebut untuk menyamakan persepsi terkait kebutuhan UMKM saat ini.
Sembari melakukan advokasi tersebut, dinas terus mendorong peningkatan kapasitas UMKM secara bertahap. Bagi UMKM pemula, dinas akan melakukan pendampingan teknis berupa pemberian pelatihan dan peralatan.
Meski demikian, bagi UMKM yang telah memiliki kapasitas produk yang baik dan telah melakukan tes pasar, dinas akan melakukan intervensi berupa pendampingan proses perizinan.
Menurut Mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat ini, peluang UMKM khususnya industri olahan sangat terbuka, mengingat wilayah ini merupakan daerah pariwisata.
Dari survei yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Manggarai Barat dan lembaga swasta, sebagian besar produk UMKM yang diminati di tengah situasi COVID-19 ialah kuliner baik olahan maupun kriya.
Baca juga: Kemenkumham NTT - Bank NTT MoU pendaftaran KI dukung pelaku UMKM
Baca juga: PLN NTT dorong pertumbuhan UMKM di Ende melalui pemanfaatan FABA
Salah satu penyebabnya adalah wisatawan yang sering berkunjung ke daerah pariwisata ini merupakan turis domestik (wisatawan nusantara).
Oleh karena itu, dinas meminta pelaku UMKM untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam pengembangan produk sehingga tidak hanya melulu satu produk saja. Dinas akan siap melakukan pendampingan untuk mendukung pengembangan UMKM di Manggarai Barat.