Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan Yayasan Jaringan Peduli (YJP) untuk membantu menangani masalah kekerdilan (stunting) pada anak-anak di Pulau Timor.

"Penanganan stunting kami lakukan melalui Program Desa Bebas Stunting di Desa Kolbano Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Program Desa Sanitasi Sehat di Desa Nunsaen Kabupaten Kupang," kata General Manager PT PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Jumat, (25/3).

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan dukungan PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam membantu pemerintah daerah menangani masalah kekerdilan anak di NTT.

Ia menjelaskan dalam program tersebut pihaknya membangun sejumlah infrastruktur pendukung untuk penanganan kekerdilan di antaranya pembangunan reservoir berkapasitas tiga tandon air.

Selain itu lima tugu kran air serta melakukan instalasi jaringan pipa sepanjang 1.700 meter untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

Jatmiko mengatakan pelaksanaan program tersebut juga telah menunjukkan hasil yang baik. yang ditunjukkan dengan menurunnya kasus kekerdilan anak di Desa Kolbano dari 36 anak menjadi sembilan anak.

"Kemudian dari 44 orang ibu yang mengalami kasus Kekurangan Energi Kronik (KEK) berkurang menjadi 15 orang," katanya.

Di Desa Kolbano, kata dia PLN juga telah melatih dan mengedukasi puluhan kader posyandu untuk mencegah kekerdilan anak melalui bekerja sama dengan para petugas medis di daerah setempat.

Baca juga: PLN siap aliri listrik tujuh desa di Kabupaten Ende

Agutinus menambahkan, pihaknya terus berupaya mendukung pemerintah daerah dalam menangani persoalan yang dihadapi seperti masalah kekerdilan, kemiskinan, dan sebagainya melalui program utama PLN Peduli.

"Dengan dukungan ini diharapkan dapat bermanfaat sehingga berbagai sektor pembangunan di daerah-daerah di NTT dapat bergerak maju dengan cepat," katanya.

Baca juga: PLN Bajawa lakukan mitigasi kelistrikan hadapi angin kencang

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024