Labuan Bajo (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Manggarai Barat melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap 26 unit motor roda dua tanpa dokumen resmi yang masuk ke wilayah Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT melalui Pelabuhan Multipurpose Labuan Bajo.
"Kami telah mengamankan sepeda motor, lima kendaraan ekspedisi, dan supir untuk dimintai keterangan. Untuk sementara masih tahap pengembangan di reskrim," kata Kabag Ops Polres Manggarai Barat Robert Bolle di Labuan Bajo, Sabtu, (26/3).
Dia menerangkan, anggota Polres Manggarai Barat mendapatkan laporan terkait adanya lima kendaraan ekspedisi berisikan kendaraan roda dua yang dibawa tanpa dokumen resmi dari Surabaya dan sudah diamankan oleh TNI AL yang bertugas memantau situasi bongkar muat di Pelabuhan Multipurpose.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, Kapolres Manggarai Barat Felli Hermanto segera bergegas ke lokasi dan mendapatkan semua informasi terkait pengamanan kendaraan bermotor dan truk ekspedisi yang juga mengangkut minyak goreng.
Robert mengatakan Polres Manggarai Barat telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Manggarai Barat dan tidak mendapati pelanggaran untuk minyak goreng yang diamankan sementara tersebut. Menurut dinas terkait, tidak ada indikasi penimbunan karena minyak goreng dibeli dari Surabaya untuk dijual kembali ke Ruteng, Manggarai.
Oleh karena itu, Polres Manggarai Barat pun hanya melakukan pengamanan dan penyelidikan lebih lanjut terhadap kendaraan bermotor roda dua yang tidak dibarengi dengan dokumen resmi.
Pantauan ANTARA, 26 unit kendaraan bermotor dan 5 truk ekspedisi yang diduga mengangkut motor tersebut telah diamankan di halaman belakang Polres Manggarai Barat.
Baca juga: PLN harapkan hotel di Labuan Bajo manfaatkan layanan listrik tanpa padam
Baca juga: TNI AL amankan 26 kendaraan dan 10 ton minyak goreng di Labuan Bajo
Robert belum bisa memberikan keterangan siapa pemilik dari motor-motor tersebut. Informasi terkait pemilik kendaraan dan dari mana kendaraan tersebut hanya bisa diperoleh dari para supir. Satuan Reskrim Polres Manggarai Barat pun tengah menyelidiki lebih dalam terkait hal ini.