Kupang (AntaraNews NTT) - Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengajak warganya untuk menghindari aksi saling fitnah karena hanya akan berdampak buruk terhadap kondisi keamanan dan ketertiban di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur ini.

"Saya mengajak kita semua menghindari tindakan fitnah, penyeberan isu-isu yang tidak bertanggung jawab," kata Wali Kota saat menjadi inspektur upacara pada peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 RI di Kupang, Jumat (17/8).

Ia mengatakan, Kupang merupakan kota yang majemuk dengan berbagai perbedaan suku dan agama, sehingga setiap orang meski saling menghargai dan tetap menjaga persaudaraan dan persatuan.

Ia mengatakan, tidak lama lagi Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi pemilihan presiden, anggota legisltatif, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah di tahun 2019 mendatang.

Untuk itu, ia mengingatkan warganya agar tidak saling mengadu domba yang bernuansa politik maupun bersinggungan dengan dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tertentu.

Baca juga: Wali Kota minta partisipasi warga dalam pembangunan

"Itu semua hanya akan memicuh permusuhan dan memecah belah persaudaraan yang dirajut selama ini," katanya.

Menurutnya, masyarakat mungkin akan dihadapkan pada pilihan politik yang berbeda namun merupakan hal yang biasa dan jangan sampai memicuh konflik horisontal.

Jefri mengajak semua elemen masyarakat setempat menyukseskan pesta demokrasi pemilihan umum mendatang sesuai bidang tugasnya masing-masing.

"Tetaplah bersatu dan membawa perdamaian karena hanya dalam suasana damai akan memberikan energi positif bagi kita untuk membangun Kota Kupang," katanya.

Nusa Tenggara Timur sudah lama dikenal sebagai provinsi yang sangat menghormati perbedaan, tanpa memandang suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024