Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (21/4) sore menguat dipengaruhi turunnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat.
IHSG ditutup menguat 48,83 poin atau 0,68 persen ke posisi 7.276,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,05 poin atau 0,95 persen ke posisi 1.063,73.
"IHSG bergerak seiring dengan bursa regional Asia yang mayoritas di akhir perdagangan hari ini ditutup menguat, yang tampaknya terpengaruh sikap pelaku pasar dan investor terhadap turunnya imbal US Treasury 10 tahun menjadi 2,84 persen yang sebelumnya di posisi 2,98 persen," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.
Hal itu tentunya mendorong pelaku pasar untuk masuk kembali ke pasar saham. Sementara dari dalam negeri, masih berlanjutnya aksi pembelian investor asing tentunya memberikan gambaran minat tinggi pelaku pasar asing di pasar modal Indonesia.
Sementara itu, hingga kuartal I 2022, penerimaan pajak tumbuh 41,36 persen (yoy) yaitu penerimaan pajak dari awal 2022 hingga Maret 2022 sudah mencapai Rp322,46 triliun.
Angka tersebut menunjukkan bahwa penerimaan pajak telah mencapai 25,49 persen dari target APBN 2022. Realisasi penerimaan pajak tersebut tentunya akan menopang APBN.
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif hingga penutupan perdagangan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 0,86 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor perindustrian masing-masing minus 0,79 persen dan minus 0,23 persen.
Sedangkan delapan sektor meningkat dimana sektor keuangan naik paling tinggi yaitu 1,38 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor transportasi masing-masing 1,08 persen dan 0,9 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" di seluruh pasar sebesar Rp1,19 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,88 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.487.559 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,13 miliar lembar saham senilai Rp17,37 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 289 saham menurun, dan 150 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 335,21 poin atau 1,23 persen ke 27.553,06, Hang Seng turun 262,45 poin atau 1,25 persen ke 20.682,22, dan Straits Times meningkat 13,86 poin atau 0,42 persen ke 3.349,18.
Baca juga: Harga emas turun tertekan naiknya dolar
Baca juga: IHSG terkoreksi dipicu prospek kenaikan The Fed lebih agresif
IHSG ditutup menguat 48,83 poin atau 0,68 persen ke posisi 7.276,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,05 poin atau 0,95 persen ke posisi 1.063,73.
"IHSG bergerak seiring dengan bursa regional Asia yang mayoritas di akhir perdagangan hari ini ditutup menguat, yang tampaknya terpengaruh sikap pelaku pasar dan investor terhadap turunnya imbal US Treasury 10 tahun menjadi 2,84 persen yang sebelumnya di posisi 2,98 persen," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.
Hal itu tentunya mendorong pelaku pasar untuk masuk kembali ke pasar saham. Sementara dari dalam negeri, masih berlanjutnya aksi pembelian investor asing tentunya memberikan gambaran minat tinggi pelaku pasar asing di pasar modal Indonesia.
Sementara itu, hingga kuartal I 2022, penerimaan pajak tumbuh 41,36 persen (yoy) yaitu penerimaan pajak dari awal 2022 hingga Maret 2022 sudah mencapai Rp322,46 triliun.
Angka tersebut menunjukkan bahwa penerimaan pajak telah mencapai 25,49 persen dari target APBN 2022. Realisasi penerimaan pajak tersebut tentunya akan menopang APBN.
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif hingga penutupan perdagangan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 0,86 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor perindustrian masing-masing minus 0,79 persen dan minus 0,23 persen.
Sedangkan delapan sektor meningkat dimana sektor keuangan naik paling tinggi yaitu 1,38 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor transportasi masing-masing 1,08 persen dan 0,9 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" di seluruh pasar sebesar Rp1,19 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,88 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.487.559 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,13 miliar lembar saham senilai Rp17,37 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 289 saham menurun, dan 150 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 335,21 poin atau 1,23 persen ke 27.553,06, Hang Seng turun 262,45 poin atau 1,25 persen ke 20.682,22, dan Straits Times meningkat 13,86 poin atau 0,42 persen ke 3.349,18.
Baca juga: Harga emas turun tertekan naiknya dolar
Baca juga: IHSG terkoreksi dipicu prospek kenaikan The Fed lebih agresif