Maumere, NTT (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan kesiapan peralatan di Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2022.
"Semua peralatan dicek setiap hari, kalau ada yang rusak langsung diperbaiki oleh teknisi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Komodo Manggarai Barat Sti Nenotek ketika dihubungi dari Maumere, Sabtu, (23/4).
Ia menjelaskan BMKG telah memasang alat otomatis di Bandara Komodo Labuan Bajo yang digunakan untuk mengukur paramater cuaca untuk keperluan layanan informasi cuaca penerbangan.
Alat tersebut yakni Automated Weather Observing System (AWOS) Kategori III yang berlokasi di ujung landasan 17 (sebelah utara), landasan bagian tengah, dan ujung landasan 35 (sebelah selatan). Alat itu berfungsi untuk memberikan informasi cuaca di sekitar landasan seperti arah dan kecepatan angin, suhu, situasi awan, jarak pandang, kelembapan, tekanan, dan hujan.
Ia mengatakan BMKG ingin memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi masyarakat dan wisatawan di Labuan Bajo khususnya dan Manggarai Barat umumnya.
Oleh karena itu pengecekan alat dilakukan setiap hari. Apabila ada kerusakan alat yang membutuhkan pergantian suku cadang, kata Sti Nenotek, maka alat baru akan dikirim dari kantor pusat atau pihak ketiga yang melakukan pemeliharaan peralatan tersebut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan sebelumnya mengatakan BMKG rutin mengecek kondisi alat dan melakukan kalibrasi alat untuk memastikan semua alat berjalan dengan baik.
Alat-alat BMKG tentunya berperan penting untuk menjaga keselamatan penerbangan sehingga BMKG mendukung navigasi khusus pemberian informasi cuaca secara realtime atau prediktif enam jam sebelum terbang.
Selain peralatan di bandara, BMKG juga memiliki alat yang berfungsi memberikan informasi gempa bumi dan tsunami serta menunjang sistem peringatan dini Tsunami yang disebut Indonesia Tsunami Early Warning System (INATEWS). Berikutnya BMKG juga memiliki sirene tsunami yang berfungsi memberikan peringatan dini tsunami kepada masyarakat. Sirene tsunami terpasang di Puncak Waringin Labuan Bajo.
Selain dua alat tersebut, BMKG juga memasang Warning Receiver System (WRS) New Generation BMKG. Alat itu berfungsi memberikan informasi dini ketika terjadi gempa sehingga langkah penanganan terhadap informasi bencana yang diberikan akan semakin cepat, khususnya gempa bumi dan tsunami. Manggarai Barat pun memiliki dua alat WRS yang berlokasi di Kantor BPBD Manggarai Barat dan Pos SAR Labuan Bajo.
Semenara itu Manggarai Barat juga memiliki alat pemantau arus dan gelombang laut (High Frequency Radar) yang merupakan alat pemantau arah dan kecepatan arus permukaan laut serta tinggi gelombang laut.
Dua buah High Frequency Radar itu terpasang di Pulau Gili Lawa Laut Taman Nasional Komodo dan Sempadan Pantai Karanga, Labuan Bajo.
Dipastikan peralatan BMKG berada dalam kondisi baik untuk menunjang segala aktivitas masyarakat dan memperlancar arus mudik Lebaran tahun 2022, demikian Sti Nenotek.
Baca juga: Empat kecamatan di Mabar waspada longsor dua hari ke depan
Baca juga: BMKG: Waspadai sambaran petir akibat gelombang Rossby
"Semua peralatan dicek setiap hari, kalau ada yang rusak langsung diperbaiki oleh teknisi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Komodo Manggarai Barat Sti Nenotek ketika dihubungi dari Maumere, Sabtu, (23/4).
Ia menjelaskan BMKG telah memasang alat otomatis di Bandara Komodo Labuan Bajo yang digunakan untuk mengukur paramater cuaca untuk keperluan layanan informasi cuaca penerbangan.
Alat tersebut yakni Automated Weather Observing System (AWOS) Kategori III yang berlokasi di ujung landasan 17 (sebelah utara), landasan bagian tengah, dan ujung landasan 35 (sebelah selatan). Alat itu berfungsi untuk memberikan informasi cuaca di sekitar landasan seperti arah dan kecepatan angin, suhu, situasi awan, jarak pandang, kelembapan, tekanan, dan hujan.
Ia mengatakan BMKG ingin memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi masyarakat dan wisatawan di Labuan Bajo khususnya dan Manggarai Barat umumnya.
Oleh karena itu pengecekan alat dilakukan setiap hari. Apabila ada kerusakan alat yang membutuhkan pergantian suku cadang, kata Sti Nenotek, maka alat baru akan dikirim dari kantor pusat atau pihak ketiga yang melakukan pemeliharaan peralatan tersebut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan sebelumnya mengatakan BMKG rutin mengecek kondisi alat dan melakukan kalibrasi alat untuk memastikan semua alat berjalan dengan baik.
Alat-alat BMKG tentunya berperan penting untuk menjaga keselamatan penerbangan sehingga BMKG mendukung navigasi khusus pemberian informasi cuaca secara realtime atau prediktif enam jam sebelum terbang.
Selain peralatan di bandara, BMKG juga memiliki alat yang berfungsi memberikan informasi gempa bumi dan tsunami serta menunjang sistem peringatan dini Tsunami yang disebut Indonesia Tsunami Early Warning System (INATEWS). Berikutnya BMKG juga memiliki sirene tsunami yang berfungsi memberikan peringatan dini tsunami kepada masyarakat. Sirene tsunami terpasang di Puncak Waringin Labuan Bajo.
Selain dua alat tersebut, BMKG juga memasang Warning Receiver System (WRS) New Generation BMKG. Alat itu berfungsi memberikan informasi dini ketika terjadi gempa sehingga langkah penanganan terhadap informasi bencana yang diberikan akan semakin cepat, khususnya gempa bumi dan tsunami. Manggarai Barat pun memiliki dua alat WRS yang berlokasi di Kantor BPBD Manggarai Barat dan Pos SAR Labuan Bajo.
Semenara itu Manggarai Barat juga memiliki alat pemantau arus dan gelombang laut (High Frequency Radar) yang merupakan alat pemantau arah dan kecepatan arus permukaan laut serta tinggi gelombang laut.
Dua buah High Frequency Radar itu terpasang di Pulau Gili Lawa Laut Taman Nasional Komodo dan Sempadan Pantai Karanga, Labuan Bajo.
Dipastikan peralatan BMKG berada dalam kondisi baik untuk menunjang segala aktivitas masyarakat dan memperlancar arus mudik Lebaran tahun 2022, demikian Sti Nenotek.
Baca juga: Empat kecamatan di Mabar waspada longsor dua hari ke depan
Baca juga: BMKG: Waspadai sambaran petir akibat gelombang Rossby