Kupang (ANTARA) - BUMN Holding pangan ID FOOD menargetkan pendistribusian 300 ton minyak goreng curah kepada masyarakat selesai dalam kurun waktu sepekan.
"Untuk minyak goreng curah ini dengan kondisi saat ini kami targetkan sekitar sepekan sudah selesai didistribusikan," kata Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan di Kupang, Rabu, (11/5).
Hal ini disampaikan nya di sela-sela acara pendistribusian minyak goreng curah dan gula pasir yang sudah tiba di Kupang dan dibongkar dari kapal tol laut pada Selasa (10/5) kemarin.
Ada 300 ton minyak goreng curah dan ada 800 ton gula pasir yang dikhususkan bagi masyarakat umum dan juga pelaku usaha serta pelaku UMKM di Kota Kupang dan sekitarnya.
Proses pendistribusian dua kebutuhan pokok itu kata dia melibatkan asosiasi pedagang pasar dan Koperasi melalui anak usaha Holding PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo.
“Ke depan ID FOOD sedang mempersiapkan platform digital agar setiap pendistribusian pangan dapat termonitor hingga ke konsumen,” tambah dia.
Terkait harga minyak goreng curah sendiri kata dia per liter harganya mencapai Rp14 ribu, sementara harga per kilogram nya mencapai Rp15.500.
"Sementara untuk gula pasir harganya disesuaikan dengan harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp13.500 per kilogram," tambah dia,
Lebih lanjut kata dia, kedepan ID FOOD sedang mempersiapkan platform digital agar setiap pendistribusian pangan dapat termonitor hingga ke konsumen.
Selain itu, sebagai upaya menciptakan ekosistem pangan di wilayah lokal, Frans menambahkan ID FOOD juga menggandeng nasabah UKM binaan Bank BRI untuk pendistribusian minyak goreng ke pasar- pasar Tradisional dan UMKM di daerah sekaligus
BRI dapat mendukung UKM maupun Pedagang jika ada yang membutuhkan pembiayaan.
Frans juga mengatakan bahwa pendistribusian dua kebutuhan pokok itu bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Badan Pangan Nasional, PTPN Group, Pos Indonesia dan BRI.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa gerakan kolaborasi untuk pemerataan pangan ini diinisiasi pertama kali oleh Badan Pangan Nasional bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Kolaborasi agregasi pangan via tol laut ini diciptakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan, perdana dan prioritas Kupang NTT, selanjutnya wilayah timur lain termasuk sorong, Merauke, jadi kita berdayakan wilayah Timur sehingga di Timur pun perekonomian nya juga berkembang, selain minyak goreng dan gula kedepannya bisa juga distribusi komoditas lain via tol laut seperti beras dan jagung, hal ini juga dibahas sebelumnya dengan Menhub Budi Karya," ujar dia.
Baca juga: 300 ton minyak goreng curah tiba di Kupang
Baca juga: Legislator minta Kemenperin umumkan produsen minyak goreng nakal
"Untuk minyak goreng curah ini dengan kondisi saat ini kami targetkan sekitar sepekan sudah selesai didistribusikan," kata Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan di Kupang, Rabu, (11/5).
Hal ini disampaikan nya di sela-sela acara pendistribusian minyak goreng curah dan gula pasir yang sudah tiba di Kupang dan dibongkar dari kapal tol laut pada Selasa (10/5) kemarin.
Ada 300 ton minyak goreng curah dan ada 800 ton gula pasir yang dikhususkan bagi masyarakat umum dan juga pelaku usaha serta pelaku UMKM di Kota Kupang dan sekitarnya.
Proses pendistribusian dua kebutuhan pokok itu kata dia melibatkan asosiasi pedagang pasar dan Koperasi melalui anak usaha Holding PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo.
“Ke depan ID FOOD sedang mempersiapkan platform digital agar setiap pendistribusian pangan dapat termonitor hingga ke konsumen,” tambah dia.
Terkait harga minyak goreng curah sendiri kata dia per liter harganya mencapai Rp14 ribu, sementara harga per kilogram nya mencapai Rp15.500.
"Sementara untuk gula pasir harganya disesuaikan dengan harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp13.500 per kilogram," tambah dia,
Lebih lanjut kata dia, kedepan ID FOOD sedang mempersiapkan platform digital agar setiap pendistribusian pangan dapat termonitor hingga ke konsumen.
Selain itu, sebagai upaya menciptakan ekosistem pangan di wilayah lokal, Frans menambahkan ID FOOD juga menggandeng nasabah UKM binaan Bank BRI untuk pendistribusian minyak goreng ke pasar- pasar Tradisional dan UMKM di daerah sekaligus
BRI dapat mendukung UKM maupun Pedagang jika ada yang membutuhkan pembiayaan.
Frans juga mengatakan bahwa pendistribusian dua kebutuhan pokok itu bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Badan Pangan Nasional, PTPN Group, Pos Indonesia dan BRI.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa gerakan kolaborasi untuk pemerataan pangan ini diinisiasi pertama kali oleh Badan Pangan Nasional bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Kolaborasi agregasi pangan via tol laut ini diciptakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan, perdana dan prioritas Kupang NTT, selanjutnya wilayah timur lain termasuk sorong, Merauke, jadi kita berdayakan wilayah Timur sehingga di Timur pun perekonomian nya juga berkembang, selain minyak goreng dan gula kedepannya bisa juga distribusi komoditas lain via tol laut seperti beras dan jagung, hal ini juga dibahas sebelumnya dengan Menhub Budi Karya," ujar dia.
Baca juga: 300 ton minyak goreng curah tiba di Kupang
Baca juga: Legislator minta Kemenperin umumkan produsen minyak goreng nakal