Kupang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terdampak badai siklon tropis seroja untuk mengusulkan data tambahan korban bencana alam itu yang belum masuk dalam data penerima bantuan stimulan rumah dari pemerintah pusat.
"Pemerintah kabupaten/kota bisa mengusulkan data tambahan korban bencana seroja yang belum masuk dalam data penerima bantuan stimulan rumah dari BNPB untuk diakomodir pada tahap berikutnya," kata Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jarwansyah di Kupang, Kamis, (12/5).
Jarwansyah mengatakan hal itu dalam kegiatan rapat monitoring dan evaluasi progres bantuan stimulan rumah dampak bencana seroja di NTT yang turut dihadiri Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Jarwansyah berharap pemerintah kabupaten/kota yang terdampak badai siklon tropis seroja untuk segera merealisasikan distribusi bantuan stimulan rumah bagi para korban bencana, karena saat ini sudah masuk pada fase transisi darurat pemulihan dengan anggaran yang digunakan merupakan dana siap pakai.
"Kami harapkan dana itu secepatnya didistribusikan sehingga setelah fase ini sudah bisa masuk pada fase rehabilitasi rekonstruksi pascabencana," tegasnya.
Ia mengatakan data korban bencana tambahan yang belum terakomodir pada penerima bantuan stimulan, bisa segera diajukan ke BNPB sehingga bisa diakomodir dalam alokasi anggaran dekonsentrasi.
"Kami akan usulkan melalui tahapan waktu mengusulkan bantuan dana dekonsentrasi. Kami berharap apabila distribusi bantuan stimulan selesai maka bantuan bagi korban tambahan juga bisa diproses," tegas Jarwansyah.
Sementara itu Bupati Kupang, Korinus Masneno mengatakan masih banyak warga daerah itu yang belum masuk dalam data sebagai korban bencana seroja yang rumahnya rusak akibat terjangan seroja.
Baca juga: Kepala BNPB minta percepat perbaikan rumah pascabencana Siklon Seroja
Baca juga: Bupati Kupang ingatkan dana bantuan Seroja tak boleh dipotong
"Proses pendataan sedang dilakukan oleh BPBD. Apabila sudah terdata semua akan kami usulkan sebagai data tambahan korban bencana ke BNPB," kata Korinus Masneno.
"Pemerintah kabupaten/kota bisa mengusulkan data tambahan korban bencana seroja yang belum masuk dalam data penerima bantuan stimulan rumah dari BNPB untuk diakomodir pada tahap berikutnya," kata Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jarwansyah di Kupang, Kamis, (12/5).
Jarwansyah mengatakan hal itu dalam kegiatan rapat monitoring dan evaluasi progres bantuan stimulan rumah dampak bencana seroja di NTT yang turut dihadiri Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Jarwansyah berharap pemerintah kabupaten/kota yang terdampak badai siklon tropis seroja untuk segera merealisasikan distribusi bantuan stimulan rumah bagi para korban bencana, karena saat ini sudah masuk pada fase transisi darurat pemulihan dengan anggaran yang digunakan merupakan dana siap pakai.
"Kami harapkan dana itu secepatnya didistribusikan sehingga setelah fase ini sudah bisa masuk pada fase rehabilitasi rekonstruksi pascabencana," tegasnya.
Ia mengatakan data korban bencana tambahan yang belum terakomodir pada penerima bantuan stimulan, bisa segera diajukan ke BNPB sehingga bisa diakomodir dalam alokasi anggaran dekonsentrasi.
"Kami akan usulkan melalui tahapan waktu mengusulkan bantuan dana dekonsentrasi. Kami berharap apabila distribusi bantuan stimulan selesai maka bantuan bagi korban tambahan juga bisa diproses," tegas Jarwansyah.
Sementara itu Bupati Kupang, Korinus Masneno mengatakan masih banyak warga daerah itu yang belum masuk dalam data sebagai korban bencana seroja yang rumahnya rusak akibat terjangan seroja.
Baca juga: Kepala BNPB minta percepat perbaikan rumah pascabencana Siklon Seroja
Baca juga: Bupati Kupang ingatkan dana bantuan Seroja tak boleh dipotong
"Proses pendataan sedang dilakukan oleh BPBD. Apabila sudah terdata semua akan kami usulkan sebagai data tambahan korban bencana ke BNPB," kata Korinus Masneno.