Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat memberikan pelatihan berbasis kompetensi bagi sejumlah barista guna mendorong usaha sektor potensial dalam pengembangan pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT,
"Dari kacamata pemerintah, barista adalah sektor potensial. Kebutuhan pasar pariwisata tinggi. Kita harus siapkan sumber daya manusia (SDM) yang punya kompetensi," kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Manggarai Barat Theresia Asmon di Labuan Bajo, Rabu, (18/5/2022)
Pelatihan berbasis kompetensi bagi barista merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Manggarai Barat. Sekiranya terdapat dua kelas pelatihan dengan masing-masing kelas berisikan 16 peserta.
Mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat yang akrab disapa Ney ini mengatakan Manggarai memiliki potensi kopi yang menjanjikan. Bahkan kopi Manggarai telah memiliki sertifikasi indikasi geografis. Namun, upaya masyarakat untuk mengangkat produk kopi spesial itu belum terlalu gencar.
Oleh karena itu, Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Manggarai Barat ingin mengangkat potensi ini dengan melatih SDM yang bisa mengolah kopi dengan kompetensi mumpuni.
Dia mengatakan lowongan pelatihan barista itu diminati baik anak muda maupun pekerja. Dalam sesi wawancara, hampir 50 persen peserta ingin membuka usaha sendiri usai mengikuti pelatihan itu.
Pelatihan barista memakan waktu 30 hari dengan dukungan penuh dari BLK Lombok Timur. Usai pelatihan, peserta akan mendapatkan asesmen oleh asesor sesuai jurusan yang dipilih. Jika lulus, peserta akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Selain itu, sertifikasi kompetensi para peserta itu telah mendapatkan dukungan dari BRI lewat jaminan untuk melamar kerja dan membuka usaha.
"Mereka bantu bisa akses KUR dengan sertifikat kompetensi, jadi peserta dipermudah untuk memulai usaha dari sisi modal usaha karena rata rata pemula semua," ungkapnya.
Ney pun berharap semakin banyak anak muda yang ingin mengembangkan diri dan menambah kompetensi dengan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh BLK. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akan terus memberikan informasi pelatihan tersebut seluas-luasnya.
Baca juga: Electric cars to drive up Labuan Bajo's attractive quotient: BPOLBF
Baca juga: Pemkab Mabar dorong desa manfaatkan dana sesuai regulasi
"Dari kacamata pemerintah, barista adalah sektor potensial. Kebutuhan pasar pariwisata tinggi. Kita harus siapkan sumber daya manusia (SDM) yang punya kompetensi," kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Manggarai Barat Theresia Asmon di Labuan Bajo, Rabu, (18/5/2022)
Pelatihan berbasis kompetensi bagi barista merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Manggarai Barat. Sekiranya terdapat dua kelas pelatihan dengan masing-masing kelas berisikan 16 peserta.
Mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat yang akrab disapa Ney ini mengatakan Manggarai memiliki potensi kopi yang menjanjikan. Bahkan kopi Manggarai telah memiliki sertifikasi indikasi geografis. Namun, upaya masyarakat untuk mengangkat produk kopi spesial itu belum terlalu gencar.
Oleh karena itu, Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Manggarai Barat ingin mengangkat potensi ini dengan melatih SDM yang bisa mengolah kopi dengan kompetensi mumpuni.
Dia mengatakan lowongan pelatihan barista itu diminati baik anak muda maupun pekerja. Dalam sesi wawancara, hampir 50 persen peserta ingin membuka usaha sendiri usai mengikuti pelatihan itu.
Pelatihan barista memakan waktu 30 hari dengan dukungan penuh dari BLK Lombok Timur. Usai pelatihan, peserta akan mendapatkan asesmen oleh asesor sesuai jurusan yang dipilih. Jika lulus, peserta akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Selain itu, sertifikasi kompetensi para peserta itu telah mendapatkan dukungan dari BRI lewat jaminan untuk melamar kerja dan membuka usaha.
"Mereka bantu bisa akses KUR dengan sertifikat kompetensi, jadi peserta dipermudah untuk memulai usaha dari sisi modal usaha karena rata rata pemula semua," ungkapnya.
Ney pun berharap semakin banyak anak muda yang ingin mengembangkan diri dan menambah kompetensi dengan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh BLK. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akan terus memberikan informasi pelatihan tersebut seluas-luasnya.
Baca juga: Electric cars to drive up Labuan Bajo's attractive quotient: BPOLBF
Baca juga: Pemkab Mabar dorong desa manfaatkan dana sesuai regulasi