Kupang, NTT (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang menggandeng Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Politeknik Pertanian Negeri Kupang dalam kolaborasi pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan NTT Ketut Akbar Herry Achjar di Kupang Rabu mengatakan, kolaborasi lintas sektor ini sebagai bagian dari komitmen pelaksanaan revitalisasi pemasyarakatan.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri dalam pemberdayaan WBP, perlu dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat. Kegiatan ini juga langkah konkret demi mewujudkan pemasyarakatan yang humanis dan produktif,” kata Akbar Herry.
Ia menjelaskan, sebanyak 80 warga binaan mengikuti pelatihan dalam dua jenis, yakni pelatihan meubelair (cabinet caking) untuk 40 peserta, dan pelatihan pertanian (irigasi tetes dan alat kocor) untuk 40 peserta.
Baca juga: Lapas Atambua berkoordinasi dengan polisi untuk tingkatkan pengamanan
Baca juga: Ditjenpas NTT gandeng Korem 161 Wirasakti memperkuat pengamanan di lapas
Dengan bekal keterampilan ini, para peserta disiapkan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan berkontribusi di sektor pembangunan, termasuk dalam program nasional ketahanan pangan.
Kepala Disnakertrans NTT Sylvia R. Peku Djawang turut menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Lapas Kupang yang telah membuka ruang kolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Mewakili Pemerintah Provinsi NTT, kami sangat mengapresiasi Lapas Kupang yang memberikan kami ruang untuk berkontribusi dalam peningkatan kapasitas dan keterampilan warga binaan. Kerja sama ini sudah berlangsung sejak 2022, dan kami sangat terbuka untuk terus melanjutkannya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Kupang Antonius H Jawa Gili menyatakan komitmennya dalam membina WBP melalui program-program produktif dan relevan seperti ini.
“Kami terus berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung proses pembinaan dan pemberdayaan. Pelatihan ini adalah kesempatan bagi warga binaan untuk memperbaiki masa depan mereka,” katanya.