Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - BMKG Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat memberikan peringatan dini waspada potensi angin kencang dan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT, termasuk Kabupaten Manggarai Barat.
"Untuk potensi kebakaran, wilayah Manggarai Barat itu di daerah dataran rendah, dominan di wilayah Kecamatan Komodo," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat Sti Nenotek di Labuan Bajo, Sabtu, (21/5/2022).
Peringatan dini potensi angin kencang serta meluasnya kebakaran hutan dan lahan diberikan BMKG mengingat wilayah Manggarai Barat telah memasuki awal musim kemarau. BMKG pun memprakirakan puncak musim kemarau akan terjadi di bulan Agustus 2022.
Sementara itu potensi angin kencang yang terjadi karena adanya sistem tekanan rendah di sekitar Selat Karimata yang berada di barat daya Kalimantan. Keberadaan sistem tekanan rendah itu menyebabkan angin kencang pun terjadi di wilayah NTT.
Untuk mengantisipasi potensi itu, BMKG telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat. Dengan demikian, segala informasi peringatan dini yang dikeluarkan BMKG dapat diteruskan oleh BPBD Manggarai Barat kepada masyarakat.
Sti pun mengimbau masyarakat di wilayah Manggarai Barat agar tidak membersihkan lahan pertanian dengan cara membakar.
"Sebab kalau ada angin kencang bisa terjadi kebakaran yang meluas ke area lain," ucap dia mengingatkan.
Selanjutnya Sti kembali menyampaikan prospek cuaca di Manggarai Barat yang akan berlaku hingga 26 Mei 2022. Secara umum, Kecamatan Boleng dan Kecamatan Mbeliling akan mengalami hujan ringan hingga sedang disertai petir hingga tanggal 23 Mei 2022.
Baca juga: BMKG bilang gelombang laut 3,5 meter berpeluang melanda selatan Sumba-Sabu
Kondisi serupa juga akan terjadi pada kecamatan lain mulai 24 Mei hingga 26 Mei 2022. Beberapa kecamatan itu yakni Kecamatan Sano Nggoang, Pacar, Ndoso, Kuwus, Kuwus Barat, Welak, Macang Pacar, dan Komodo.
Baca juga: BMKG: Delapan daerah di NTT rawan kebakaran hutan-lahan
Guna mengantisipasi potensi angin kencang, Sti mengingatkan warga untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah.
Dia pun mengajak masyarakat untuk terus memperbaharui informasi cuaca hanya melalui laman resmi BMKG.
"Untuk potensi kebakaran, wilayah Manggarai Barat itu di daerah dataran rendah, dominan di wilayah Kecamatan Komodo," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat Sti Nenotek di Labuan Bajo, Sabtu, (21/5/2022).
Peringatan dini potensi angin kencang serta meluasnya kebakaran hutan dan lahan diberikan BMKG mengingat wilayah Manggarai Barat telah memasuki awal musim kemarau. BMKG pun memprakirakan puncak musim kemarau akan terjadi di bulan Agustus 2022.
Sementara itu potensi angin kencang yang terjadi karena adanya sistem tekanan rendah di sekitar Selat Karimata yang berada di barat daya Kalimantan. Keberadaan sistem tekanan rendah itu menyebabkan angin kencang pun terjadi di wilayah NTT.
Untuk mengantisipasi potensi itu, BMKG telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat. Dengan demikian, segala informasi peringatan dini yang dikeluarkan BMKG dapat diteruskan oleh BPBD Manggarai Barat kepada masyarakat.
Sti pun mengimbau masyarakat di wilayah Manggarai Barat agar tidak membersihkan lahan pertanian dengan cara membakar.
"Sebab kalau ada angin kencang bisa terjadi kebakaran yang meluas ke area lain," ucap dia mengingatkan.
Selanjutnya Sti kembali menyampaikan prospek cuaca di Manggarai Barat yang akan berlaku hingga 26 Mei 2022. Secara umum, Kecamatan Boleng dan Kecamatan Mbeliling akan mengalami hujan ringan hingga sedang disertai petir hingga tanggal 23 Mei 2022.
Baca juga: BMKG bilang gelombang laut 3,5 meter berpeluang melanda selatan Sumba-Sabu
Kondisi serupa juga akan terjadi pada kecamatan lain mulai 24 Mei hingga 26 Mei 2022. Beberapa kecamatan itu yakni Kecamatan Sano Nggoang, Pacar, Ndoso, Kuwus, Kuwus Barat, Welak, Macang Pacar, dan Komodo.
Baca juga: BMKG: Delapan daerah di NTT rawan kebakaran hutan-lahan
Guna mengantisipasi potensi angin kencang, Sti mengingatkan warga untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah.
Dia pun mengajak masyarakat untuk terus memperbaharui informasi cuaca hanya melalui laman resmi BMKG.