Oecusse, Timor Leste (ANTARA) - Presiden Wilayah Administrasi Khusus Oecusse, Timor Leste, Arsenio Beno mengatakan Republik Indonesia dan Timor Leste tidak memiliki batas dalam hubungan ekonomi dan sosial, meskipun secara hukum memang terpisah.
"Hubungan persaudaraan antara Indonesia dan Timor Leste tidak ada batas, begitu pula ekonomi, sosial, tidak ada batas," kata Aresenio di Oecusse, wilayah eksklave Timor Leste, Sabtu, (25/6/2022).
Hal itu dikatakan Arsenio dalam acara forum bisnis dan investasi unggulan perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste dengan tema "Menuju Perbatasan yang Unggul" dalam rangka peringatan 20 tahun hubungan bilateral RI dan Timor Leste.
Menurut dia, kegiatan forum diskusi bersama tersebut bertujuan untuk pembangunan ekonomi antara Oecusse, Timor Leste, dengan Indonesia; sehingga menjadi landasan dalam membangun hubungan ekonomi dan investasi di kawasan perbatasan unggul dan maju.
"Delapan tahun terakhir, kami di Oeccuse sudah menerima tamu penting dari NTT (Nusa Tenggara Timur), kami juga sudah berkunjung ke NTT, kami semua ini bersaudara dan hari ke depan kami akan menjaga agar hubungan ini selalu terbangun dengan baik," jelasnya.
Arsenio mengaku telah meminta kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Timor Leste Joaquim Amaral agar kegiatan seperti yang diinisiasi oleh KBRI Indonesia di Dili itu bisa digelar secara ruting. Oecusse yang juga dikenal sebagai RAEOA merupakan daerah eksklave Timor Leste yang dikelilingi empat kabupaten di NTT.
Baca juga: Dubes RI bilang Oecusse Timor Leste milik potensi ekspor ke Indonesia
Baca juga: Imigrasi apresiasi sistem digital keamanan di perbatasan RI-Timor Leste
"Kami sangat bangga karena atas anugerah Tuhan, kita semua berkumpul di RAEOA; dan saya berterima kasih banyak kepada Yang Mulia Bapak Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, karena semua usaha kita bertemu di kegiatan ini yang pertama kali dilaksanakan di Timor Leste".
"RAEOA sangat senang karena hari ini kita bisa berkumpul di forum bisnis ini, semua aparat penting, yang bisa membangun perbatasan kita menjadi yang terbaik untuk masyarakat kita," ujarnya.
"Hubungan persaudaraan antara Indonesia dan Timor Leste tidak ada batas, begitu pula ekonomi, sosial, tidak ada batas," kata Aresenio di Oecusse, wilayah eksklave Timor Leste, Sabtu, (25/6/2022).
Hal itu dikatakan Arsenio dalam acara forum bisnis dan investasi unggulan perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste dengan tema "Menuju Perbatasan yang Unggul" dalam rangka peringatan 20 tahun hubungan bilateral RI dan Timor Leste.
Menurut dia, kegiatan forum diskusi bersama tersebut bertujuan untuk pembangunan ekonomi antara Oecusse, Timor Leste, dengan Indonesia; sehingga menjadi landasan dalam membangun hubungan ekonomi dan investasi di kawasan perbatasan unggul dan maju.
"Delapan tahun terakhir, kami di Oeccuse sudah menerima tamu penting dari NTT (Nusa Tenggara Timur), kami juga sudah berkunjung ke NTT, kami semua ini bersaudara dan hari ke depan kami akan menjaga agar hubungan ini selalu terbangun dengan baik," jelasnya.
Arsenio mengaku telah meminta kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Timor Leste Joaquim Amaral agar kegiatan seperti yang diinisiasi oleh KBRI Indonesia di Dili itu bisa digelar secara ruting. Oecusse yang juga dikenal sebagai RAEOA merupakan daerah eksklave Timor Leste yang dikelilingi empat kabupaten di NTT.
Baca juga: Dubes RI bilang Oecusse Timor Leste milik potensi ekspor ke Indonesia
Baca juga: Imigrasi apresiasi sistem digital keamanan di perbatasan RI-Timor Leste
"Kami sangat bangga karena atas anugerah Tuhan, kita semua berkumpul di RAEOA; dan saya berterima kasih banyak kepada Yang Mulia Bapak Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, karena semua usaha kita bertemu di kegiatan ini yang pertama kali dilaksanakan di Timor Leste".
"RAEOA sangat senang karena hari ini kita bisa berkumpul di forum bisnis ini, semua aparat penting, yang bisa membangun perbatasan kita menjadi yang terbaik untuk masyarakat kita," ujarnya.