Kupang (AntaraNews NTT) - PT Pertamina (Persero), Jumat (21/9), meresmikan satu unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Sabu Raijua, Pulau Sabu, yang merupakan pulau terdepan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Marketing Branch Manager PT Pertamina Kupang Mardian kepada Antara menjelaskan, peresmian SPBU di pulau terdepan itu merupakan bagian dari perwujudan BBM satu harga yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Selain SPBU Kompak (56.851.02) di Jalan Trans Seba Pulau Sabu, Pertamina juga meresmikan SPBU Modular (55.865.11) di Jalan Trans Ruteng Borong di Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores.
Ia menjelaskan SPBU di Kabupaten Sabu Raijua itu akan menjual premium, biosolar, dan Pertamax dengan total kapasitas 210 KL yang terdiri dari 8 (delapan) tangki timbun.
Sedang, SPBU Borong antara lain menjual premium, biosolar, pertalite dan solar non subsidi dengan total kapasitas 100 kilo liter yang terdiri dari lima tangki timbun.
"Meskipun demikian, produk subsidi akan tetap disediakan oleh Pertamina karena hal tersebut adalah penugasan dari negara kepada Pertamina untuk mewujudkan BBM satu harga," katanya.
Baca juga: Tiga SPBU satu harga segera beroperasi
Baca juga: Pertamina siap penuhi kebutuhan sub penyalur BBM
Mardian menambahkan Pertamina juga tetap melihat permintaan warga di sekitarnya untuk memberikan pilihan kepada para konsumen terhadap produk Pertamax Series dan Solar Non Subsidi.
Menurut dia, besarnya alokasi bahan bakar juga disesuaikan dengan rata-rata konsumsi, apalbila konsumsinya besar tetap ditambah oleh pihak Pertamina.
Ia menambahkan SPBU Sabu Raijua dan Borong merupakan titik ke-15 dan ke-19 yang telah diresmikan dan beroperasi untuk 67 target Pertamina dalam tahun 2018.
Sedangkan, untuk Pertamina MOR V yang ditargetkan 10 titik untuk BBM satu harga dalam tahun ini, sudah terealisasi tujuh titik hingga bulan September.
Rinciannya, lima titik di Nusa Tenggara Barat dan dua titik di Nusa Tenggara Timur sehingga masih tersisa tiga titik di wilayah NTT yang akan segera beroperasi dan diresmikan dalam waktu dekat.
Ia menambahkan masyarakat di Pulau Sabu dan Manggarai Timur yang umumnya petani, sudah bisa memangkas pengeluaran untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) yang ada di SPBU tersebut.
Sementara, untuk suplai BBM ke SPBU Kabupaten Sabu Raijua di Pulau Sabu, dari TBBM Tenau Kupang dengan menggunakan kapal tanker yang membutuhkan waktu pelayaran sekitar 30-36 jam dari suplai poin ke SPBU tersebut.
Sedang, suplai BBM untuk SPBU Borong di Manggarai Timur, dari TBBM Reo di Kabupaten Manggarai sejauh sekitar 111 kilometer. Proses suplainya akan menggunakan mobil tangki dengan waktu tempuh 7-8 jam perjalanan.
Baca juga: Fluktuasi harga minyak tak pengaruhi pasokan
Baca juga: Pertamina siapkan tambahan BBM di tengah laut
Marketing Branch Manager PT Pertamina Kupang Mardian kepada Antara menjelaskan, peresmian SPBU di pulau terdepan itu merupakan bagian dari perwujudan BBM satu harga yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Selain SPBU Kompak (56.851.02) di Jalan Trans Seba Pulau Sabu, Pertamina juga meresmikan SPBU Modular (55.865.11) di Jalan Trans Ruteng Borong di Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores.
Ia menjelaskan SPBU di Kabupaten Sabu Raijua itu akan menjual premium, biosolar, dan Pertamax dengan total kapasitas 210 KL yang terdiri dari 8 (delapan) tangki timbun.
Sedang, SPBU Borong antara lain menjual premium, biosolar, pertalite dan solar non subsidi dengan total kapasitas 100 kilo liter yang terdiri dari lima tangki timbun.
"Meskipun demikian, produk subsidi akan tetap disediakan oleh Pertamina karena hal tersebut adalah penugasan dari negara kepada Pertamina untuk mewujudkan BBM satu harga," katanya.
Baca juga: Tiga SPBU satu harga segera beroperasi
Baca juga: Pertamina siap penuhi kebutuhan sub penyalur BBM
Mardian menambahkan Pertamina juga tetap melihat permintaan warga di sekitarnya untuk memberikan pilihan kepada para konsumen terhadap produk Pertamax Series dan Solar Non Subsidi.
Menurut dia, besarnya alokasi bahan bakar juga disesuaikan dengan rata-rata konsumsi, apalbila konsumsinya besar tetap ditambah oleh pihak Pertamina.
Ia menambahkan SPBU Sabu Raijua dan Borong merupakan titik ke-15 dan ke-19 yang telah diresmikan dan beroperasi untuk 67 target Pertamina dalam tahun 2018.
Sedangkan, untuk Pertamina MOR V yang ditargetkan 10 titik untuk BBM satu harga dalam tahun ini, sudah terealisasi tujuh titik hingga bulan September.
Rinciannya, lima titik di Nusa Tenggara Barat dan dua titik di Nusa Tenggara Timur sehingga masih tersisa tiga titik di wilayah NTT yang akan segera beroperasi dan diresmikan dalam waktu dekat.
Ia menambahkan masyarakat di Pulau Sabu dan Manggarai Timur yang umumnya petani, sudah bisa memangkas pengeluaran untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) yang ada di SPBU tersebut.
Sementara, untuk suplai BBM ke SPBU Kabupaten Sabu Raijua di Pulau Sabu, dari TBBM Tenau Kupang dengan menggunakan kapal tanker yang membutuhkan waktu pelayaran sekitar 30-36 jam dari suplai poin ke SPBU tersebut.
Sedang, suplai BBM untuk SPBU Borong di Manggarai Timur, dari TBBM Reo di Kabupaten Manggarai sejauh sekitar 111 kilometer. Proses suplainya akan menggunakan mobil tangki dengan waktu tempuh 7-8 jam perjalanan.
Baca juga: Fluktuasi harga minyak tak pengaruhi pasokan
Baca juga: Pertamina siapkan tambahan BBM di tengah laut