Kupang (AntaraNews NTT) - PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang menyatakan proyek pengembangan tempat parkir pesawat (apron) di salah satu bandara terbesar di Nusa Tenggara Timur itu sudah mencapai 98 persen.
"Saat ini hampir selesai pengerjaannya. Kurang lebih 98 persen dan tinggal diperhalus lagi apronnya agar bisa digunakan," kata Sales and Shared Services Department Head PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang Kadir Usman kepada Antara di Kupang, Rabu (3/10).
Ia mengatakan dengan adanya apron baru tersebut, saat ini jumlah pesawat yang bisa diparkir di Bandara El Tari Kupang mencapai 17 unit pesawat, baik untuk jenis ATR maupun jenis Airbus.
Kadir mengatakan pembangunan apron yang baru itu sudah bisa digunakan untuk parkir pesawat pada tanggal 11 Oktober mendatang jelang pertemuan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) di Bali.
"Jadi apabila saat IMF-WB, dua bandara lainnya yakni Juanda Surabaya dan bandara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat penuh maka akan dipindahkan ke sini (El Tari)," tambahnya.
Bandara El Tari Kupang sudah diminta oleh PT Angkasa Pura untuk menyiapkan apron khusus bagi pesawat-pesawat delegasi yang akan menginap di Kupang.
Baca juga: Apron Bandara El Tari diperluas jelang IMF-WB
Namun, kata Kadir, sebenarnya pembangunan apron itu memang sudah masuk dalam perencanaan PT Angkasa Pura I sejak tahun 2017 lalu.
"Tetapi baru terealisasi tahun ini. Dan kebetulan betepatan dengan adanya pertemuan IMF-WB jadi bisa digunakan nanti untuk tempat parkir pesawat delegasi IMF-WB," tambahnya.
Saat ini ada dua maskapai penerbangan yang sudah memesan tempat parkir di apron yang baru itu untuk meningkatkan frekuensi penerbangan pesawatnya.
"Bandara El Tari Kupang terus berbenah, mulai dari perluasan Apron, terminal penumpang serta akan dibuatkan lantai dua. Semuanya sedang dalam proses, demi meningkatkan pelayanan kepada para konsumen," ujarnya.
Baca juga: Kemenhub perluas apron tiga bandara di NTT
"Saat ini hampir selesai pengerjaannya. Kurang lebih 98 persen dan tinggal diperhalus lagi apronnya agar bisa digunakan," kata Sales and Shared Services Department Head PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang Kadir Usman kepada Antara di Kupang, Rabu (3/10).
Ia mengatakan dengan adanya apron baru tersebut, saat ini jumlah pesawat yang bisa diparkir di Bandara El Tari Kupang mencapai 17 unit pesawat, baik untuk jenis ATR maupun jenis Airbus.
Kadir mengatakan pembangunan apron yang baru itu sudah bisa digunakan untuk parkir pesawat pada tanggal 11 Oktober mendatang jelang pertemuan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) di Bali.
"Jadi apabila saat IMF-WB, dua bandara lainnya yakni Juanda Surabaya dan bandara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat penuh maka akan dipindahkan ke sini (El Tari)," tambahnya.
Bandara El Tari Kupang sudah diminta oleh PT Angkasa Pura untuk menyiapkan apron khusus bagi pesawat-pesawat delegasi yang akan menginap di Kupang.
Baca juga: Apron Bandara El Tari diperluas jelang IMF-WB
Namun, kata Kadir, sebenarnya pembangunan apron itu memang sudah masuk dalam perencanaan PT Angkasa Pura I sejak tahun 2017 lalu.
"Tetapi baru terealisasi tahun ini. Dan kebetulan betepatan dengan adanya pertemuan IMF-WB jadi bisa digunakan nanti untuk tempat parkir pesawat delegasi IMF-WB," tambahnya.
Saat ini ada dua maskapai penerbangan yang sudah memesan tempat parkir di apron yang baru itu untuk meningkatkan frekuensi penerbangan pesawatnya.
"Bandara El Tari Kupang terus berbenah, mulai dari perluasan Apron, terminal penumpang serta akan dibuatkan lantai dua. Semuanya sedang dalam proses, demi meningkatkan pelayanan kepada para konsumen," ujarnya.
Baca juga: Kemenhub perluas apron tiga bandara di NTT