Naikliu, NTT (AntaraNews NTT) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur telah melistriki sebanyak 16 desa di Amfoang yang merupakan wilayah perbatasan dengan Distrik Oecusse-Ambeno, Timor Leste.

"Dalam tahun anggaran 2017 - 2018, kami telah melistriki 16 desa di seluruh wilayah Amfoang," kata Supervisor Teknik Jaringan Sub Rayon Naikliu Hengki Funai ketika ditemui di Desa Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Minggu (7/10).

Ia menjelaskan, kondisi desa yang sudah berlistrik di wilayah Amfoang yakni di Kecamatan Amfoang Utara, Kecamatan Amfoang Timur dan Kecamatan Amfoang Tengah, masing-masing sebanyak empat desa.

Selain itu, di Kecamatan Amfoang Barat Daya dua dari empat desa di antaranya sudah dilistriki, dan di Kecamatan Amfoang Barat Laut terdapat enam desa dengan empat desa di antaranya sudah berlistrik.

"Penambahan jaringan ke arah barat sedang dikerjakan sepanjang 62 kms (kilometer sirkuit)," katanya.

Menurutnya, listrik untuk desa-desa tersebut masih dioperasikan 12 jam dari pukul enam pagi hingga pukul enam sore.

Baca juga: 258 desa di NTT sudah menikmati listrik dari PLN

Untuk melistriki seluruh wilayah Amfoang, lanjut Hengky, mengandalkan tiga sumber pembangkit tenaga diesel yakni PLTD Naikliu berkapasitas 165 kilowatt (kw) dengan beban puncak berkisar dari 92-94 kw.

Selain itu, PLTD Oepoli di Kecamatan Amfoang Timur yang merupakan salah satu pos lintas batas negara, berkapasitas 370 kw, namun yang dioperasikan saat ini sebesar 70 kw dengan beban puncak 64-66 kw.

"Ada dua mesin di Oepoli yang baru-baru ini mengalami gangguan sehingga masih dalam proses perbaikan," katanya.

Kemudian PLTD Lelogama di Kecamatan Amfoang Tengah berkapasitas 165 kw dengan dengan beban puncak 117-118 kw.

"Kondisi kapasitas pembangkit di sini masih lebih, tinggal saja ketika masyarakat siap untuk penyambungan maka langsung dikerjakan," katanya.

Hengky menambahkan, pengembangan jaringan listrik di wilayah Amfoang menjadi tantangan tersendiri karena kondisi medan yang sulit, terutama akses jalan masih rusak parah dan banyak rawa yang lebar.

"Tapi yah itu menjadi tatangan bagi kami di sini, memang medannya seperti itu dan harus dihadapi," katanya. 

Baca juga: 544 desa di Flores belum dialiri listrik

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024