Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi terkoreksi mengikuti penurunan bursa saham global.

IHSG dibuka melemah 12,16 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.166,43. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,7 poin atau 0,26 persen ke posisi 1.020,12.

"Dengan sentimen dari bursa global dan regional, hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak melemah," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, (1/9/2022).

Bursa saham AS semalam ditutup melemah. DJIA turun 0,9 persen, S&P500 melemah 0,8 persen, dan Nasdaq terkoreksi 0,6 persen.

Pelemahan bursa AS tersebut seiring dengan kekhawatiran investor akan keputusan kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS The Fed.

Selain itu, investor juga menunggu data klaim tunjangan pengangguran awal atau initial jobless claim AS yang akan dirilis nanti malam.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke level 3,1 persen dan indeks dolar naik ke level 108,7.

Sementara itu, pasar komoditas terpantau bergerak bervariasi. Harga emas turun 0,7 persen menjadi 1.723 dolar AS per troy ons dan harga minyak melemah 4 persen ke level 89 dolar AS per barel.

Sedangkan harga nikel naik 0,1 persen menjadi 21.428 dolar AS per ton dan batu bara meningkat 2,5 persen ke level 420 dolar AS per ton.

Dari domestik, terjadi penambahan 4.563 kasus baru COVID-19 pada Rabu (31/8) kemarin dengan positivity rate sebesar 10,8 persen (kasus aktif 45.208).

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 463,03 poin atau 1,65 persen ke 27.628,5, indeks Hang Seng turun 180,61 poin atau 0,91 persen ke 19.773,78, dan indeks Straits Times terkoreksi 2,96 poin atau 0,09 persen ke 3.218,71.

Baca juga: IHSG tertekan menjelang pengumuman kenaikan BBM

Baca juga: IHSG diprediksi bergerak pada kisaran 6.500-7.278





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG terkoreksi ikuti penurunan bursa saham global

Pewarta : Citro Atmoko
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024