Kupang (ANTARA) - Dekranasda NTT dan Dapur Kelor bekerja sama untuk membawa produk olahan kelor para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk masuk ke pasar ritel di Indonesia.
Direktur PT. Moringa Wira Nusa sekaligus Founder Dapur Kelor Dedi Krisnadi kepada wartawan di Kupang, Selasa, (6/9/2022) mengatakan bahwa untuk masuk ke pasar ritel perlu diperhatikan standar-standar nya, salah satunya adalah standar halal.
“Disamping itu juga perlu mendapatkan perhatian pemerintah sesuai dengan regulasi yang baru terkait standar halal. Kalau misalkan ke ritel diperlukan juga ijin pangan industri rumah tangga (PIRT) saja sudah bisa masuk sebenarnya,” katanya.
Ia mengatakan para pelaku UMKM bisa menjual produk ke pasar diberbagai macam gerai seperti hypermart, Alfamart, Hyperstore, Indomaret, Alfa Midi dan berbagai minimarket yang bisa di akses oleh para pelaku usaha UMKM.
Dedi menambahkan bahwa perlu dukungan pemerintah agar muncul logo halal dalam kemasan kelor para pelaku UMKM yang sudah dikemas, dan tidak rumit.
Karena itu Dapur kelor yang kini sudah membina 24 UMKM di NTT itu akan berusaha menjadi pioner agar para pelaku UMKM Itu bisa mendapatkan logo halal. Sementara terkait ijin edar olahan kelor sendiri sudah mendapatkan ijin dari balai POM.
Ia mengatakan apa yang sudah didapat oleh Dapur Kelor akan ditularkan kepada para pelaku UMKM binaan untuk mendapatkan hal yang sama.
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan UMKM masuk pasar ritel merupakan gebrakan untuk para pelaku UMKM di NTT naik kelas.
Sosok yang akrab sapa Bunda Julie ini mengatakan tujuan visi misi Pemerintah Provinsi NTT untuk melahirkan banyak UMKM dan bisa berjalan secara mandiri sehingga bisa sejahtera.
“Sehingga diharapkan UMKM lokal asli NTT bisa hidup dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada,” tambah dia.
Beberapa waktu yang lalu kata Julie Laiskodat ia sudah menjajaki kerja sama dengan salah satu pelaku pasar ritel di Indonesia yaitu Hypermart. Ia sudah bertemu pihak management Hypermart untuk membahas bagaimana UMKM lokal bisa masuk ke Hypermart.
"Intinya Hypermart bisa membantu agar produk UMKM NTT dikenal terlebih dahulu. Nantinya kalau bisa bukan saja Hypermart di Kota Kupang saja, tetapi di Hypermart seluruh Indonesia. Itu intinya yang kami mau," ujar dia.
Baca juga: Artikel - Babinsa di Kupang berdayakan mama-mama hasilkan rupiah dari kelor
Baca juga: Artikel - Kelor "Mutiara Hijau" dari NTT yang mendunia lewat Sherpa G20
Direktur PT. Moringa Wira Nusa sekaligus Founder Dapur Kelor Dedi Krisnadi kepada wartawan di Kupang, Selasa, (6/9/2022) mengatakan bahwa untuk masuk ke pasar ritel perlu diperhatikan standar-standar nya, salah satunya adalah standar halal.
“Disamping itu juga perlu mendapatkan perhatian pemerintah sesuai dengan regulasi yang baru terkait standar halal. Kalau misalkan ke ritel diperlukan juga ijin pangan industri rumah tangga (PIRT) saja sudah bisa masuk sebenarnya,” katanya.
Ia mengatakan para pelaku UMKM bisa menjual produk ke pasar diberbagai macam gerai seperti hypermart, Alfamart, Hyperstore, Indomaret, Alfa Midi dan berbagai minimarket yang bisa di akses oleh para pelaku usaha UMKM.
Dedi menambahkan bahwa perlu dukungan pemerintah agar muncul logo halal dalam kemasan kelor para pelaku UMKM yang sudah dikemas, dan tidak rumit.
Karena itu Dapur kelor yang kini sudah membina 24 UMKM di NTT itu akan berusaha menjadi pioner agar para pelaku UMKM Itu bisa mendapatkan logo halal. Sementara terkait ijin edar olahan kelor sendiri sudah mendapatkan ijin dari balai POM.
Ia mengatakan apa yang sudah didapat oleh Dapur Kelor akan ditularkan kepada para pelaku UMKM binaan untuk mendapatkan hal yang sama.
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan UMKM masuk pasar ritel merupakan gebrakan untuk para pelaku UMKM di NTT naik kelas.
Sosok yang akrab sapa Bunda Julie ini mengatakan tujuan visi misi Pemerintah Provinsi NTT untuk melahirkan banyak UMKM dan bisa berjalan secara mandiri sehingga bisa sejahtera.
“Sehingga diharapkan UMKM lokal asli NTT bisa hidup dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada,” tambah dia.
Beberapa waktu yang lalu kata Julie Laiskodat ia sudah menjajaki kerja sama dengan salah satu pelaku pasar ritel di Indonesia yaitu Hypermart. Ia sudah bertemu pihak management Hypermart untuk membahas bagaimana UMKM lokal bisa masuk ke Hypermart.
"Intinya Hypermart bisa membantu agar produk UMKM NTT dikenal terlebih dahulu. Nantinya kalau bisa bukan saja Hypermart di Kota Kupang saja, tetapi di Hypermart seluruh Indonesia. Itu intinya yang kami mau," ujar dia.
Baca juga: Artikel - Babinsa di Kupang berdayakan mama-mama hasilkan rupiah dari kelor
Baca juga: Artikel - Kelor "Mutiara Hijau" dari NTT yang mendunia lewat Sherpa G20