Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat nilai penyaluran dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di provinsi itu mencapai Rp3,6 triliun per September 2022.
"APBN terus berkinerja memberikan dukungan untuk pemulihan ekonomi dengan realisasi PEN yang tercatat hingga 2 September 2022 sebesar Rp3,6 triliun," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo kepada wartawan di Kupang, Rabu, (7/9/2022).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan perkembangan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pelaksanaan Program PEN di NTT.
Catur menjelaskan dana PEN disalurkan untuk sejumlah kluster perlindungan sosial di NTT yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp835,1 miliar, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng Rp128,8 miliar. Selain itu realisasi BLT Sembako sebesar Rp594,4 miliar dan BLT Dana Desa sebesar Rp885,3 miliar.
Ia mengatakan realisasi penyaluran PEN terus bertumbuh dan menunjukkan kinerja belanja APBN yang bagus untuk pemulihan ekonomi masyarakat dari dampak pandemi COVID-19.
"APBN terus bekerja keras memulihkan perekonomian di daerah-daerah sehingga diharapkan bisa kembali pulih dan bertumbuh lebih baik," katanya.
Ia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan APBN agar tetap responsif, fleksibel, dan berkelanjutan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi NTT.
Baca juga: Kemenkeu catat penyaluran BLT minyak goreng di NTT capai 429.421 KPM
Catur juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal untuk memastikan pelaksanaan APBN tetap sesuai sasaran dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Baca juga: Mensos minta bank penyalur bantuan sosial "jemput bola"
"APBN adalah milik semua masyarakat sehingga setiap nilai yang dikeluarkan perlu dikawal bersama sehingga sesuai dengan tujuan," katanya.
"APBN terus berkinerja memberikan dukungan untuk pemulihan ekonomi dengan realisasi PEN yang tercatat hingga 2 September 2022 sebesar Rp3,6 triliun," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo kepada wartawan di Kupang, Rabu, (7/9/2022).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan perkembangan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pelaksanaan Program PEN di NTT.
Catur menjelaskan dana PEN disalurkan untuk sejumlah kluster perlindungan sosial di NTT yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp835,1 miliar, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng Rp128,8 miliar. Selain itu realisasi BLT Sembako sebesar Rp594,4 miliar dan BLT Dana Desa sebesar Rp885,3 miliar.
Ia mengatakan realisasi penyaluran PEN terus bertumbuh dan menunjukkan kinerja belanja APBN yang bagus untuk pemulihan ekonomi masyarakat dari dampak pandemi COVID-19.
"APBN terus bekerja keras memulihkan perekonomian di daerah-daerah sehingga diharapkan bisa kembali pulih dan bertumbuh lebih baik," katanya.
Ia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan APBN agar tetap responsif, fleksibel, dan berkelanjutan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi NTT.
Baca juga: Kemenkeu catat penyaluran BLT minyak goreng di NTT capai 429.421 KPM
Catur juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal untuk memastikan pelaksanaan APBN tetap sesuai sasaran dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Baca juga: Mensos minta bank penyalur bantuan sosial "jemput bola"
"APBN adalah milik semua masyarakat sehingga setiap nilai yang dikeluarkan perlu dikawal bersama sehingga sesuai dengan tujuan," katanya.