Kupang (AntaraNews NTT) - Corporate Communications PT Telekomunikasi Selular Nusa Tengara, Teni Ginaya menjelaskan gangguan jaringan telekomunikasi di wilayah Nusa Tenggara Timur sepanjang Senin (22/10) akibat kerusakan kabel laut.
"Kabel laut itu memang ada dua. Satu adalah kabel inti dan satunya untuk cadangan. Dua-duanya putus, sehingga akses komunikasi baik telepon maupun internet tidak bisa berfungsi," kata Teni Ginaya kepada Antara di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/10).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan penyebab gangguan jaringan sepanjang hari Senin (22/10) yang membuat semua aktivitas pertelekomunikasian di daerah kepulauan ini seakan mati suri.
Menurut dia, ada dua jalur jaringan telekomunikasi bawah laut untuk mendukung komunikasi di NTT yakni jalur Labuan Bajo-Sumbawa-Mataram dan jalur Maumere-Pengayoman di Sulawesi.
Dia mengatakan, dua jalur jaringan ini terdiri dari jalur inti dan cadangan. Jika terjadi kerusakan pada salah satu jalur, kata dia, maka satu jalurnya bisa tetap difungsikan.
Hanya saja, pada Senin, (22/10), dua jalur ini mengalami kerusakan dalam waktu bersamaan, sehingga komunikasipun terputus total. Namun, masalah ini bisa diatasi dan jaringan sudah bisa berfungsi kembali pada pukul 21.00 WITA, katanya.
Baca juga: Wilayah perbatasan belum bisa bebas roaming internasional
Baca juga: Warga Wae Rebo tak inginkan jaringan telekomunikasi
"Kabel laut itu memang ada dua. Satu adalah kabel inti dan satunya untuk cadangan. Dua-duanya putus, sehingga akses komunikasi baik telepon maupun internet tidak bisa berfungsi," kata Teni Ginaya kepada Antara di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/10).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan penyebab gangguan jaringan sepanjang hari Senin (22/10) yang membuat semua aktivitas pertelekomunikasian di daerah kepulauan ini seakan mati suri.
Menurut dia, ada dua jalur jaringan telekomunikasi bawah laut untuk mendukung komunikasi di NTT yakni jalur Labuan Bajo-Sumbawa-Mataram dan jalur Maumere-Pengayoman di Sulawesi.
Dia mengatakan, dua jalur jaringan ini terdiri dari jalur inti dan cadangan. Jika terjadi kerusakan pada salah satu jalur, kata dia, maka satu jalurnya bisa tetap difungsikan.
Hanya saja, pada Senin, (22/10), dua jalur ini mengalami kerusakan dalam waktu bersamaan, sehingga komunikasipun terputus total. Namun, masalah ini bisa diatasi dan jaringan sudah bisa berfungsi kembali pada pukul 21.00 WITA, katanya.
Baca juga: Wilayah perbatasan belum bisa bebas roaming internasional
Baca juga: Warga Wae Rebo tak inginkan jaringan telekomunikasi