Kupang (ANTARA) - Aparat Kepolisian di wilayah hukum Polres Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur, menggerebek tempat produksi minuman keras jenis Sopi sebanyak 120 liter di Kecamatan Amanuban Tengah.
Kapolsek Amanuban Tengah, Ipda Boby Jeki Jeksen Dadik, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (14/9/2022) mengatakan bahwa tempat produksi minuman keras itu diklaim sebagai lokasi produksi terbesar.
“Penggerebekan itu dilakukan untuk memberantas penyakit masyarakat terkait dengan mabuk-mabukan," ucapnya.
Disamping itu juga aksi penggerebekan itu dilakukan untuk mengurangi tingkat kriminalitas di daerah itu akibat meningkatnya kasus kriminalitas akibat minuman keras.
Dia menjelaskan bahwa operasi penertiban minuman keras juga merupakan upaya dini pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polsek Amanuban Tengah yang terdiri dari Kecamatan Amanuban Tengah dan Kecamatan Oenino.
Dia juga mengakui seringkali terjadinya peningkatan angka kriminalitas yang di wilayah hukum Polsek Amanuban Tengah, terutama tindak pidana yang umum/konvensional.
Baca juga: Polisi musnahkan ratusan botol minuman keras
"Ada peningkatan kasus pencurian, pengeroyokan, penganiayaan, serta pengrusakan, dan tindak pidana khusus yakni KDRT termasuk kecelakaan lalu lintas," ujar dia.
Dari sejumlah kasus itu lebih banyak didominasi oleh mereka yang dipengaruhi oleh minuman keras.
Baca juga: Pergub NTT soal minuman keras masih dikaji
Sejumlah barang bukti berupa drum isi 100 liter minuman keras, itu sudah diamankan oleh Polsek setempat termasuk dengan dandang ukuran kecil, dandang ukuran sedang dan dandang ukuran besar serta bambu penyulingan termasuk puluhan liter minuman keras jenis sopi dan laru.
Kapolsek Amanuban Tengah, Ipda Boby Jeki Jeksen Dadik, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (14/9/2022) mengatakan bahwa tempat produksi minuman keras itu diklaim sebagai lokasi produksi terbesar.
“Penggerebekan itu dilakukan untuk memberantas penyakit masyarakat terkait dengan mabuk-mabukan," ucapnya.
Disamping itu juga aksi penggerebekan itu dilakukan untuk mengurangi tingkat kriminalitas di daerah itu akibat meningkatnya kasus kriminalitas akibat minuman keras.
Dia menjelaskan bahwa operasi penertiban minuman keras juga merupakan upaya dini pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polsek Amanuban Tengah yang terdiri dari Kecamatan Amanuban Tengah dan Kecamatan Oenino.
Dia juga mengakui seringkali terjadinya peningkatan angka kriminalitas yang di wilayah hukum Polsek Amanuban Tengah, terutama tindak pidana yang umum/konvensional.
Baca juga: Polisi musnahkan ratusan botol minuman keras
"Ada peningkatan kasus pencurian, pengeroyokan, penganiayaan, serta pengrusakan, dan tindak pidana khusus yakni KDRT termasuk kecelakaan lalu lintas," ujar dia.
Dari sejumlah kasus itu lebih banyak didominasi oleh mereka yang dipengaruhi oleh minuman keras.
Baca juga: Pergub NTT soal minuman keras masih dikaji
Sejumlah barang bukti berupa drum isi 100 liter minuman keras, itu sudah diamankan oleh Polsek setempat termasuk dengan dandang ukuran kecil, dandang ukuran sedang dan dandang ukuran besar serta bambu penyulingan termasuk puluhan liter minuman keras jenis sopi dan laru.