Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur melakukan pelatihan terhadap para perawat dan pegawai pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik tentang penanggulangan bencana alam terkait proses evakuasi korban bencana sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

"Pelatihan ini merupakan bentuk mitigasi bencana guna meningkatkan kapasitas para perawat dan pegawai RSUD SK Lerik dalam mengantisipasi adanya kasus bencana alam," kata Kepala Badan Pelaksana Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang Ernest Ludji di Kupang, Kamis, (15/9/2020).

Ia mengatakan pelatihan terhadap para tenaga medis dalam upaya pertolongan dan evakuasi korban bencana juga untuk mendukung proses akreditasi RSUD SK Lerik.

Dia menjelaskan pelatihan yang dilakukan itu tidak saja untuk mendukung kegiatan akreditasi tetapi juga sebagai antisipasi bagi RSUD SK Lerik dalam menghadapi bencana alam

Kegiatan pelatihan yang dilakukan BPBD Kota Kupang merupakan yang kedua setelah kegiatan serupa dilakukan di Rumah Sakit Mamami.

Pelatihan bagi para tenaga medis serta dokter umum dan para dokter spesialis dan pegawai di RSUD SK Lerik berlangsung dua hari sejak Rabu-Kamis (14-15/9) sebagai upaya pengurangan risiko bencana.

"Melalui pelatihan ini bisa mengurangi risiko terjadinya korban bencana. Setelah melalui pelatihan itu para pegawai dan para medis memiliki pengetahuan yang memadai bagaimana proses evakuasi korban bencana alam dan mitigasi bencana," kata Ernest Ludji.

Baca juga: BPBD Manggarai Timur imbau warga tidak bakar lahan saat bertani

Ernest Ludji mengapresiasi terhadap antusiasme seluruh peserta yang selama dua hari mengikuti pelatihan secara baik.

Baca juga: Navy and BPBD hold simulation of earthquake mitigation for soldiers

Dia mengatakan RSUD SK Lerik diharapkan menjadi salah satu rumah sakit di ibu kota Provinsi NTT menjadi rumah sakit ramah bencana karena telah sumber daya yang dimiliki rumah sakit milik pemerintah Kota Kupang itu telah memadai dalam upaya pertolongan dan evakuasi korban bencana.

"Dalam praktik yang dilakukan selama dua hari hasilnya sangat memuaskan karena para peserta melakukan berbagai tahapan pelatihan evakuasi dan pertolongan korban bencana dilakukan dengan baik," kata Ernest Ludji.
 

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024