Kupang, NTT (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan bahwa kaum muda masa kini semakin bergiat dan berpihak pada aktivitas ramah lingkungan.
“Kita bersyukur karena generasi-generasi muda saat ini kebanyakan semakin peduli terhadap lingkungan hidup,” kata Kepala DLHK NTT Ondy Siagian di Kupang, Selasa.
Dalam momentum Hari Bumi Sedunia 2025, ia mengajak kaum muda untuk terus menumbuhkan kesadaran dan keberpihakan pada lingkungan melalui gaya hidup yang ramah lingkungan.
Menurut dia, ajakan untuk membiasakan gaya hidup ramah lingkungan semakin relevan dengan generasi muda saat ini.
Salah satu contoh kecil, kata dia, dengan membiasakan membawa tumbler atau botol air. Ia menilai ini sebagai trend yang populer di tengah kalangan anak muda, walau gerakan kecil tetapi berdampak nyata karena dapat mengurangi gelas plastik sekali pakai.
Selain itu, pada acara atau pagelaran anak muda, biasanya panitia acara tersebut telah menyiapkan tempat sampah ataupun mengimbau setiap orang untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Sebagaimana dicontohkan dalam acara pawai Paskah Pemuda GMIT 2025 di Kota Kupang dimana setiap rombongan membawa kantong sampah,” katanya.
Menurut dia, hal-hal kecil seperti ini menunjukkan kesadaran dan kepedulian kaum muda terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga perlu semakin ditingkatkan ke depannya.
Pihaknya juga turut mendukung aktivisme kaum muda dalam isu lingkungan melalui Green Leader Indonesia (GLI). GLI merupakan wadah yang menghimpun generasi muda lintas perguruan tinggi dan juga lintas organisasi, baik mahasiswa maupun nonmahasiswa.
“GLI yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan mitra muda kami dalam gerakan peduli lingkungan,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengajak agar Hari Bumi Sedunia tidak menjadi momentum peringatan sehari saja, tetapi semangatnya terus digaungkan dalam kehidupan sehari-hari, teristimewa oleh kaum muda.