Kupang (ANTARA) - Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI Tolhas Sininta Nauli Basana Hutabarat menjadikan Pangkalan Udara Angkatan Laut Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebagai lokasi percontohan untuk budi daya tanaman Cendana.
"Saya akan buat tradisi baru di Armada saya untuk mulai menanam cendana di Armada II Surabaya dengan melihat potensi yang ada di Lanudal Kupang ini,” kata Hutabarat kepada wartawan di Kupang, Rabu, (12/10/2022) sore.
Hal itu disampaikan Pangkoarmada II saat kunjungan kerja ke Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Kupang untuk melakukan penanaman anakan pohon cendana yang menjadi primadona di NTT.
Ia mengaku baru tahu bahwa saat tiba di Lanudal Kupang akan melakukan penanaman cendana dan hal ini menjadi pengalaman baru baginya.
Laksda Hutabarat juga mengaku sudah mengetahui filosofi cendana itu sangat bagus karena jika tanaman cendana semakin tumbuh dengan baik maka harumnya juga semakin baik.
Oleh karena itu, tanaman cendana harus terus dibudidayakan mengingat NTT pernah menjadi daerah penghasil cendana.
Pangkoarmada juga memberikan apresiasi kepada Komandan Lanudal Kupang Letnan Kolonel Pelaut (E) Nasrul Azharudin yang mau membuka lahan berkarang di kawasan Lanudal untuk membudidayakan tanaman cendana.
"Apa yang dilakukan oleh Komandan Lanudal saat ini dilakukan dengan keikhlasan sendiri dan tidak pernah laporan ke saya dan saya baru tahu hari ini," ujarnya.
Menurut ia, hal yang dilakukan oleh Komandan Lanudal adalah semata-mata untuk memanfaatkan kearifan lokal demi kemajuan di Lanudal Kupang.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-Timor Leste tanam 1.000 pohon cegah longsor
Hingga saat ini ada lebih kurang 300 pohon cendana sudah tumbuh dengan ketinggian 1 hingga 2 meter di kawasan Lanudal Kupang.
Baca juga: Artikel - Menuntaskan agenda Revolution in Military Affairs
Tanaman cendana merupakan salah satu tanaman asli dari NTT dan pada masanya pernah menjadi primadona. Bahkan, pada tahun 1980-an banyak penjualan cendana dalam jumlah yang besar sehingga mengakibatkan pohon cendana di NTT nyaris punah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pangkoarmada II jadikan Lanudal Kupang percontohan budi daya cendana
"Saya akan buat tradisi baru di Armada saya untuk mulai menanam cendana di Armada II Surabaya dengan melihat potensi yang ada di Lanudal Kupang ini,” kata Hutabarat kepada wartawan di Kupang, Rabu, (12/10/2022) sore.
Hal itu disampaikan Pangkoarmada II saat kunjungan kerja ke Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Kupang untuk melakukan penanaman anakan pohon cendana yang menjadi primadona di NTT.
Ia mengaku baru tahu bahwa saat tiba di Lanudal Kupang akan melakukan penanaman cendana dan hal ini menjadi pengalaman baru baginya.
Laksda Hutabarat juga mengaku sudah mengetahui filosofi cendana itu sangat bagus karena jika tanaman cendana semakin tumbuh dengan baik maka harumnya juga semakin baik.
Oleh karena itu, tanaman cendana harus terus dibudidayakan mengingat NTT pernah menjadi daerah penghasil cendana.
Pangkoarmada juga memberikan apresiasi kepada Komandan Lanudal Kupang Letnan Kolonel Pelaut (E) Nasrul Azharudin yang mau membuka lahan berkarang di kawasan Lanudal untuk membudidayakan tanaman cendana.
"Apa yang dilakukan oleh Komandan Lanudal saat ini dilakukan dengan keikhlasan sendiri dan tidak pernah laporan ke saya dan saya baru tahu hari ini," ujarnya.
Menurut ia, hal yang dilakukan oleh Komandan Lanudal adalah semata-mata untuk memanfaatkan kearifan lokal demi kemajuan di Lanudal Kupang.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-Timor Leste tanam 1.000 pohon cegah longsor
Hingga saat ini ada lebih kurang 300 pohon cendana sudah tumbuh dengan ketinggian 1 hingga 2 meter di kawasan Lanudal Kupang.
Baca juga: Artikel - Menuntaskan agenda Revolution in Military Affairs
Tanaman cendana merupakan salah satu tanaman asli dari NTT dan pada masanya pernah menjadi primadona. Bahkan, pada tahun 1980-an banyak penjualan cendana dalam jumlah yang besar sehingga mengakibatkan pohon cendana di NTT nyaris punah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pangkoarmada II jadikan Lanudal Kupang percontohan budi daya cendana