Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai mengimbau warga Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur mewaspadai fenomena cuaca saat pancaroba, seperti hujan es dan puting beliung.
"Kami imbau masyarakat untuk mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan oleh fenomena cuaca ini," kata Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai Decky Irmawan ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Sabtu, (15/10/2022).
Hal itu telah disampaikan BMKG dalam prakiraan cuaca dan peringatan dini terkait adanya potensi hujan dengan intensitas sedang disertai petir pada siang hingga sore hari. Kondisi ini disebabkan oleh peralihan dari musim kemarau ke hujan atau pancaroba.
BMKG meminta warga untuk tetap tenang dan waspada, namun terus mengantisipasi dampak yang ditimbulkan sebagaimana informasi peringatan dini ini.
Decky menyarankan warga untuk hati-hati dalam beraktivitas dan memperbarui informasi melalui media sosial resmi BMKG dan mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.
Selain memberikan peringatan dini terkait potensi hujan dan petir, BMKG juga meminta warga Kecamatan Reok dan Reok Barat untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat mudah terbakar.
Dia menambahkan kecepatan angin mencapai 27 km per jam dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter di Laut Sawu bagian utara.
Terkait kondisi cuaca ekstrem berupa hujan ini telah disampaikan pula oleh Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi.
Baca juga: BMKG: Wilayah Taebenu berstatus awas bencana kekeringan
Dia mengimbau warga di NTT untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi, yakni banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan petir.
Baca juga: BPBD Mabar minta warga antisipasi bencana hidrometeorologi
Apabila terjadi hujan dalam durasi waktu yang lama, dia meminta masyarakat khususnya yang berada di wilayah perbukitan dan curam untuk mengambil langkah mitigasi bencana dan siap mengevakuasi diri.
"Kami imbau masyarakat untuk mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan oleh fenomena cuaca ini," kata Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai Decky Irmawan ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Sabtu, (15/10/2022).
Hal itu telah disampaikan BMKG dalam prakiraan cuaca dan peringatan dini terkait adanya potensi hujan dengan intensitas sedang disertai petir pada siang hingga sore hari. Kondisi ini disebabkan oleh peralihan dari musim kemarau ke hujan atau pancaroba.
BMKG meminta warga untuk tetap tenang dan waspada, namun terus mengantisipasi dampak yang ditimbulkan sebagaimana informasi peringatan dini ini.
Decky menyarankan warga untuk hati-hati dalam beraktivitas dan memperbarui informasi melalui media sosial resmi BMKG dan mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.
Selain memberikan peringatan dini terkait potensi hujan dan petir, BMKG juga meminta warga Kecamatan Reok dan Reok Barat untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat mudah terbakar.
Dia menambahkan kecepatan angin mencapai 27 km per jam dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter di Laut Sawu bagian utara.
Terkait kondisi cuaca ekstrem berupa hujan ini telah disampaikan pula oleh Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi.
Baca juga: BMKG: Wilayah Taebenu berstatus awas bencana kekeringan
Dia mengimbau warga di NTT untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi, yakni banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan petir.
Baca juga: BPBD Mabar minta warga antisipasi bencana hidrometeorologi
Apabila terjadi hujan dalam durasi waktu yang lama, dia meminta masyarakat khususnya yang berada di wilayah perbukitan dan curam untuk mengambil langkah mitigasi bencana dan siap mengevakuasi diri.