Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat selama periode Januari hingga awal Oktober 2022, kasus demam berdarah dengue (DBD) di kabupaten itu mencapai 335 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus dihubungi dari Kupang, Selasa, (18/10/2022) mengatakan bahwa dari periode tersebut, kasus DBD pada  Januari cukup tinggi, yakni mencapai 122 kasus.

Pada Februari 2022, jumlah kasus menurun menjadi 69 kasus, Maret 41 kasus, April 30, Mei 22 kasus, Juni 10 kasus, Juli 10 kasus, Agustus dan September masing-masing 22 kasus.

Sementara pada bulan Oktober (1-17 Oktober 2022) terdapat tujuh kasus DBD yang terjadi di kabupaten itu.

Dia menambahkan bahwa pada Januari 2022, jumlah kasusnya terbilang banyak karena masih dalam musim hujan dan banyak genangan air di mana-mana, sehingga penyebaran DBD cukup signifikan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, dari jumlah tersebut, terdapat tiga kasus pasien DBD yang meninggal dunia karena terlambat dibawa ke RS atau Puskesmas.

Baca juga: Pemkab Sikka intensifkan sosialisasi untuk pencegahan DBD

"Pasien yang meninggal itu kebanyakan karena terlambat membawa ke Puskesmas atau ke RS, sehingga ketika sudah parah baru dibawa ke RS atau Puskesmas, pasti sudah terlambat," tambah dia.

Baca juga: Dinkes Mabar apresiasi peran jumantik cegah DBD

Karena itu, dia berpesan kepada orang tua jika ada anaknya yang sakit dengan gejala DBD diharapkan secepatnya dibawa ke RS atau Puskesmas untuk pencegahan awal, sehingga korban DBD bisa tertangani dengan baik dan selamat.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024