Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat sebagai bagian penting dari upaya menekan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah setempat.

 "Kami sudah sering sosialisasi serta mengimbau kepada RT RW agar menjaga kebersihan lingkungannya agar warganya tidak terpapar DBD," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus dihubungi dari Kupang, Selasa, (18/10/2022) siang.

Pemda setempat, ujar dia, terus berusaha melakukan berbagai cara guna mencegah peningkatan kasus DBD.

Namun, tambah dia, pemberantasan DBD ini tidak hanya kerja pemda tetapi juga butuh keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat, khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

Ia menyebut para juru pemantau jentik (jumantik) sudah diturunkan ke sejumlah wilayah setempat untuk mencegah berkembang biak nyamuk penyebab DBD.

"Tadi baru habis rapat dengan sejumlah kepala puskesmas di Maumere dan memang diketahui bahwa petugas pemantau jentik sudah bekerja maksimal," katanya.

Baca juga: Dinkes Mabar apresiasi peran jumantik cegah DBD

Ia mengaku terjadinya peningkatan kasus DBD di daerah setempat selama Januari hingga Oktober 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Selama tahun ini tercatat 300-an kasus dengan tiga di antaranya meninggal dunia, sedangkan tahun lalu 183 kasus tanpa ada kasus kematian akibat DBD.

Baca juga: Entomolog sebut penularan DBD di NTT terjadi secara transovarial

Ia mengemukakan pentingnya peningkatan kesadaran warga untuk terlibat dalam pencegahan dan pemberantasan DBD, terutama melalui upaya mereka menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024