Kupang (AntaraNews NTT) - Bank Indonesia (BI) mencatat realisasi penukaran uang lusuh tak layak edar dalam kegiatan Ekspedisi Kas Keliling di pulau-pulau tertinggal, terdepan dan terluar (3T) yang dilaksanakan mulai 1-9 November 2018 senilai Rp2,3 miliar.
"Kami bawa modal uang baru mencapai Rp7,3 miliar, dan yang berhasil ditukarkan kepada masyarakat di pulau 3T mencapai Rp2,3 miliar," kata Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T Bonaryadi kepada Antara di Kupang, Jumat (9/11).
Hal ini disampaikannya ketika tim Ekpsedisi Kas Keliling Pulau 3T yang menggunakan KRI Sultan Nuku tiba di Dermaga Lantamal VII Kupang dengan membawa kurang lebih 23 peserta Ekspedisi.
Ia mengatakan dari Rp2,3 miliar yang ditukarkan itu lebih banyak adalah uang dengan pecahan kecil yakni mulai Rp1.000 hingga Rp20.000.
Tak tertukarnya modal yang sudah disiapkan itu menurut Bonaryadi karena pada saat dilaksanakan penukaran uang di sejumlah pulau 3T itu banyak warga yang sedang berada di kebun dan bertani karena sudah memasuki musim penghujan.
"Banyak daerah yang waktu kami kunjungi ternyata warga lebih memiliki ke kebun untuk bertani, sehingga modal yang kita siapkan tidak banyak yang ditukarkan dengan uang lusuh," tuturnya.
Modal yang disiapkan ke sejumlah pulau 3T pun, kata dia, berbeda dengan pulau 3T lainnya yang disinggahi.
Baca juga: Ekspedisi Kas Keliling untuk jaga kedaulatan bangsa
Ia mencontohkan di Pulau Kesui, Maluku, misalnya, jumlah uang yang disiapkan sekitar Rp50 juta, namun yang tertukar hanya sekitar Rp10 juta.
Dibandingkan di pulau Jamdena pihaknya menyiapkan Rp2 miliar, namun yang tertukar hanya ratusan juta .
Namun dibandingkan dengan program bakti sosial yakni pengobatan gratis warga pulau 3T sangat banyak. Jumlah tertinggi yakni mencapai 500 jiwa warga yakni di pulau Pantar, Kabupaten Alor, NTT.
Secara umum, kata dia, proses Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T yang sudah digelar selama 48 kali bekerja sama dengan TNI AL itu berjalan dengan baik dan mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat.
Pihaknya akan kembali menggelar kegiatan serupa di waktu-waktu mendatang, sekaligus untuk menjaga kedaulatan NKRI di pulau-pulau 3T.
Baca juga: Masyarakat di Pulau 3T terbantu dengan kas keliling BI
"Kami bawa modal uang baru mencapai Rp7,3 miliar, dan yang berhasil ditukarkan kepada masyarakat di pulau 3T mencapai Rp2,3 miliar," kata Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T Bonaryadi kepada Antara di Kupang, Jumat (9/11).
Hal ini disampaikannya ketika tim Ekpsedisi Kas Keliling Pulau 3T yang menggunakan KRI Sultan Nuku tiba di Dermaga Lantamal VII Kupang dengan membawa kurang lebih 23 peserta Ekspedisi.
Ia mengatakan dari Rp2,3 miliar yang ditukarkan itu lebih banyak adalah uang dengan pecahan kecil yakni mulai Rp1.000 hingga Rp20.000.
Tak tertukarnya modal yang sudah disiapkan itu menurut Bonaryadi karena pada saat dilaksanakan penukaran uang di sejumlah pulau 3T itu banyak warga yang sedang berada di kebun dan bertani karena sudah memasuki musim penghujan.
"Banyak daerah yang waktu kami kunjungi ternyata warga lebih memiliki ke kebun untuk bertani, sehingga modal yang kita siapkan tidak banyak yang ditukarkan dengan uang lusuh," tuturnya.
Modal yang disiapkan ke sejumlah pulau 3T pun, kata dia, berbeda dengan pulau 3T lainnya yang disinggahi.
Baca juga: Ekspedisi Kas Keliling untuk jaga kedaulatan bangsa
Ia mencontohkan di Pulau Kesui, Maluku, misalnya, jumlah uang yang disiapkan sekitar Rp50 juta, namun yang tertukar hanya sekitar Rp10 juta.
Dibandingkan di pulau Jamdena pihaknya menyiapkan Rp2 miliar, namun yang tertukar hanya ratusan juta .
Namun dibandingkan dengan program bakti sosial yakni pengobatan gratis warga pulau 3T sangat banyak. Jumlah tertinggi yakni mencapai 500 jiwa warga yakni di pulau Pantar, Kabupaten Alor, NTT.
Secara umum, kata dia, proses Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T yang sudah digelar selama 48 kali bekerja sama dengan TNI AL itu berjalan dengan baik dan mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat.
Pihaknya akan kembali menggelar kegiatan serupa di waktu-waktu mendatang, sekaligus untuk menjaga kedaulatan NKRI di pulau-pulau 3T.
Baca juga: Masyarakat di Pulau 3T terbantu dengan kas keliling BI