Kupang (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa satu anak berusia 11 tahun lima bulan yang dirawat intensif di RSUD Nagekeo,NTT dengan diagnosa gangguan ginjal akut, saat ini kondisinya membaik.
“Kami selalu pantau perkembangan anak itu, dan terakhir kondisinya cenderung membaik,” kata Ketua IDAI NTT dr. Woro Indri Padmosiwi kepada ANTARA di Kupang, Senin, (24/10/2022).
Hal itu disampaikan terkait perkembangan kasus diagnosa pasien anak yang sakit dan dirawat intensif di RSUD Nagekeo karena diduga menderita sakit gagal ginjal akut.
Dia menambahkan bahwa anak yang berinisial MMA dan berjenis kelamin laki-laki itu merupakan pelajar sekolah dasar di daerah itu.
Hingga saat ini ada empat anak di NTT yang terindikasi gangguan ginjal akut, tiga anak di antaranya tak tertolong dan meninggal dunia karena sakit yang diderita semakin parah.
“Kami sudah laporkan semua kasus ini kepada Kementerian Kesehatan untuk dicatat,” tambah dia.
Dia meminta doa semua masyarakat NTT agar mendoakan anak tersebut sehingga bisa tertolong dan diobati sehingga bisa beraktivitas sebagaimana biasanya.
Sebelumnya IDAI NTT melaporkan dua kasus anak yang didiagnosa mengalami gagal ginjal akut meninggal dunia pada akhir September 2022 dan tanggal 19 Oktober 2022.
Dua kasus tersebut terjadi di Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Sumba Barat. Kedua kasus anak penderita gagal ginjal akut tersebut adalah anak laki-laki berusia 2 tahun dan anak berusia 1 tahun 10 bulan.
Baca juga: Polri selidiki dugaan pidana obat sirop penyebab gagal ginjal
Sementara satu anak lagi di Negekeo berusia 1 tahun 10 bulan juga meninggal dunia karena didiagnosa sakit yang sama dan meninggal dunia pada Kamis (21/10) pekan lalu.
Baca juga: IDAI imbau Pemprov NTT siapkan fasilitas cuci darah bagi anak
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kondisi pasien anak gangguan ginjal akut di NTT membaik
“Kami selalu pantau perkembangan anak itu, dan terakhir kondisinya cenderung membaik,” kata Ketua IDAI NTT dr. Woro Indri Padmosiwi kepada ANTARA di Kupang, Senin, (24/10/2022).
Hal itu disampaikan terkait perkembangan kasus diagnosa pasien anak yang sakit dan dirawat intensif di RSUD Nagekeo karena diduga menderita sakit gagal ginjal akut.
Dia menambahkan bahwa anak yang berinisial MMA dan berjenis kelamin laki-laki itu merupakan pelajar sekolah dasar di daerah itu.
Hingga saat ini ada empat anak di NTT yang terindikasi gangguan ginjal akut, tiga anak di antaranya tak tertolong dan meninggal dunia karena sakit yang diderita semakin parah.
“Kami sudah laporkan semua kasus ini kepada Kementerian Kesehatan untuk dicatat,” tambah dia.
Dia meminta doa semua masyarakat NTT agar mendoakan anak tersebut sehingga bisa tertolong dan diobati sehingga bisa beraktivitas sebagaimana biasanya.
Sebelumnya IDAI NTT melaporkan dua kasus anak yang didiagnosa mengalami gagal ginjal akut meninggal dunia pada akhir September 2022 dan tanggal 19 Oktober 2022.
Dua kasus tersebut terjadi di Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Sumba Barat. Kedua kasus anak penderita gagal ginjal akut tersebut adalah anak laki-laki berusia 2 tahun dan anak berusia 1 tahun 10 bulan.
Baca juga: Polri selidiki dugaan pidana obat sirop penyebab gagal ginjal
Sementara satu anak lagi di Negekeo berusia 1 tahun 10 bulan juga meninggal dunia karena didiagnosa sakit yang sama dan meninggal dunia pada Kamis (21/10) pekan lalu.
Baca juga: IDAI imbau Pemprov NTT siapkan fasilitas cuci darah bagi anak
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kondisi pasien anak gangguan ginjal akut di NTT membaik