Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebagian wilayah yang tersebar di tiga kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami curah hujan kategori tinggi (151-300 mili meter).
"Curah hujan tinggi dialami sebagian kecil wilayah di Kabupaten Manggarai Timur, Timor Tengah Selatan, dan Malaka," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji ketika dikonfirmasi di Kupang, Senin, (31/10/2022).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan analisis curah hujan pada Dasarian III Oktober 2022 di NTT.
Rahmattulloh menjelaskan berdasarkan hasil pemantauan, pada umumnya wilayah NTT mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mili meter).
Sebagian kecil wilayah mengalami curah hujan kategori menengah (51-150 mili meter) serta curah hujan kategori tinggi di sebagian kecil wilayah yang tersebar di tiga kabupaten.
Sementara itu hasil pemantauan hari tanpa hujan pada Dasarian III Oktober di NTT pada umumnya mengalami hari hujan dan hari tanpa hujan dengan kategori rendah (1-5 hari).
Kondisi hujan menengah hingga tinggi ini perlu diwaspadai masyarakat karena dapat memunculkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor.
Lebih lanjut Rahmattulloh menjelaskan berdasarkan prakiraan deterministik curah hujan pada Dasarian I November 2022, wilayah NTT diprakirakan pada umumnya akan mengalami curah hujan rendah.
Curah hujan menengah diprakirakan terjadi di sebagai besar Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, dan sebagian kecil Ende, Sikka, Sumba Tengah, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Kupang.
Rahmattulloh mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap memasuki musim hujan di NTT untuk meminimalkan risiko kerugian akibat bencana alam.
Baca juga: BMKG imbau waspadai gelombang 2,5 meter di wilayah laut NTT
Baca juga: BMKG: Waspadai dampak rob semasa fenomena bulan baru
"Curah hujan tinggi dialami sebagian kecil wilayah di Kabupaten Manggarai Timur, Timor Tengah Selatan, dan Malaka," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji ketika dikonfirmasi di Kupang, Senin, (31/10/2022).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan analisis curah hujan pada Dasarian III Oktober 2022 di NTT.
Rahmattulloh menjelaskan berdasarkan hasil pemantauan, pada umumnya wilayah NTT mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mili meter).
Sebagian kecil wilayah mengalami curah hujan kategori menengah (51-150 mili meter) serta curah hujan kategori tinggi di sebagian kecil wilayah yang tersebar di tiga kabupaten.
Sementara itu hasil pemantauan hari tanpa hujan pada Dasarian III Oktober di NTT pada umumnya mengalami hari hujan dan hari tanpa hujan dengan kategori rendah (1-5 hari).
Kondisi hujan menengah hingga tinggi ini perlu diwaspadai masyarakat karena dapat memunculkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor.
Lebih lanjut Rahmattulloh menjelaskan berdasarkan prakiraan deterministik curah hujan pada Dasarian I November 2022, wilayah NTT diprakirakan pada umumnya akan mengalami curah hujan rendah.
Curah hujan menengah diprakirakan terjadi di sebagai besar Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, dan sebagian kecil Ende, Sikka, Sumba Tengah, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Kupang.
Rahmattulloh mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap memasuki musim hujan di NTT untuk meminimalkan risiko kerugian akibat bencana alam.
Baca juga: BMKG imbau waspadai gelombang 2,5 meter di wilayah laut NTT
Baca juga: BMKG: Waspadai dampak rob semasa fenomena bulan baru