Pemimpin ASEAN beri peringatan ke Junta Militer Myanmar

id retno marsudi,menlu ASEAN,retreat KTT ASEAN

Pemimpin ASEAN beri peringatan ke Junta Militer Myanmar

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (tengah) dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD (kiri) menghadiri Pertemuan Dewan Politik Keamanan ASEAN ke-25 di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022). (ANTARA / HO-Kemenlu RI)

Jadi itulah kalau kita lihat dari keputusan tersebut pesan yang ingin disampaikan oleh para pemimpin ASEAN...

Phnom Penh (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan para Pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memberikan peringatan terhadap Junta Militer Myanmar karena tidak adanya kemajuan yang signifikan dalam implementasi Konsensus Lima Poin.

“Salah satu paragraf/butir dalam dokumen (pernyataan tinjauan dan keputusan Pemimpin ASEAN tentang penerapan Konsensus Lima Poin) menegaskan kembali keputusan para pemimpin ASEAN bahwa partisipasi non-political representation dari Myanmar berlaku untuk  KTT dan ASEAN Ministerial Meeting,” ujar Menlu Retno Marsudi di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu, (12/11/2022).

Di dalam paragraf 9, para pemimpin ASEAN juga menugaskan kepada ASEAN Coordinating Council dalam hal ini berarti para Menlu ASEAN untuk mengkaji lebih lanjut partisipasi Myanmar di semua pertemuan-pertemuan ASEAN, jika memang situasi memerlukannya.

“Nah, kalau kita lihat secara keseluruhan keputusan para pemimpin ASEAN mengenai implementasi Konsensus Lima Poin ini, maka terkandung pesan sebagai berikut, pertama ini adalah untuk pertama kalinya para pemimpin ASEAN menegaskan tidak diizinkannya wakil tingkat non poliitk dari Myanmar untuk berpartisipasi dalam KTT ASEAN dan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN, dan ini adalah keputusan tertulis pertama pada tingkat pemimpin ASEAN yang dikeluarkan oleh ASEAN. Tentunya ini menjadi jurisprudensi bagi ASEAN,” kata Menlu Retno.
 

Kedua, lanjut Menlu, pesan yang ingin disampaikan dari keputusan para pemimpin ASEAN ini, paragraf 9 terutama mengirimkan pesan yang kuat atau bahkan peringatan terhadap Junta Militer Myanmar bahwa jika situasi tidak membaik maka pengaturan yang diterapkan untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dan ASEAN Ministerial Meeting dapat berlaku untuk pertemuan ASEAN lainnya.

“Jadi itulah kalau kita lihat dari keputusan tersebut pesan yang ingin disampaikan oleh para pemimpin ASEAN,” ujar Menlu.

Baca juga: Indonesia sangat kecewa dengan Myanmar karena konsensus Lima Point mandek

Baca juga: Pengadilan Myanmar hukum Suu Kyi 5 tahun penjara



 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Para Pemimpin ASEAN berikan peringatan ke Junta Militer Myanmar