Kupang (Antara NTT) - Ketua DPRD Sabu Raijua Paulus Tuka mengatakan perlu penambahan Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) di wilayah itu, agar DAPAT memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat.
"Proses distribusi BBM di Sabu tidak berjalan optimal karena hanya ada satu APMS. Semua pengecer mengambil BBM langsung dari APMS. Bayangkan dari Raijua saja ada 100 lebih penjual eceran dan kalau mereka ambil langsung ke APMS, pasti tidak bisa semuanya dapat. Sementara ongkos tinggi," kata Paulus Tuka, di Sabu Raijua, Rabu.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan solusi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi keluhan kenaikan harga BBM di Pulau Sabu yang menjadi langganan tetap setiap menjelang akhir tahun.
Menurut dia, para pengecer yang membeli langsung BBM ke APMS dengan antre berjam-jam sangat rentan ditimbun, bahkan sulit untuk diawasi karena tidak ada aturan yang membolehkan adanya pengecer, hanya agen penjualan.
Karena itu, pemerintah perlu mempertimbangkan untuk menambah satu APMS agar bisa melayani masyarakat dengan harga sesuai keputusan pemerintah, kata Ketua DPC PDI Perjuangan Sabu Raijua itu pula.
Paulus Tuka menambahkan, jika ada lebih dari satu APMS di daerah itu maka pemilik kendaraan atau pedagang pengecer yang ingin membeli BBM tidak berkonsentrasi hanya pada satu titik, dan tidak ada lagi pedagang yang seenaknya menaikkan harga BBM seperti yang terjadi selama ini.
Branch Marketing Manager PT Pertamina Nusa Tenggara Timur (NTT) Fanda Chrismianto yang dikonfirmasi terpisah mengakui di Pulau Sabu saat ini hanya ada satu APMS milik swasta yang baru beroperasi dua tahun terakhir ini.
Dia mengatakan telah meminta pemerintah daerah untuk membangun tambahan APMS, agar distribusi BBM bisa lebih lancar dan masyarakat tidak bergantung pada pengecer.
Artinya, Pertamina mempersilakan pemerintah atau ada investor yang berminat bisa membangun APMS di Sabu, katanya.
Apalagi, penambahan kuota BBM ke Sabu Raijua tidak bisa disalurkan melalui APMS yang sudah ada di sana saat ini.
"Kami minta pemda untuk usulkan satu lagi APMS supaya penambahan kuota nanti untuk APMS yang lain, karena semakin banyak APMS atau agen akan lebih luas lagi daerah yang dijangkau," katanya menjelaskan.
Perlu Tambahan APMS di Pulau Sabu
"Proses distribusi BBM di Sabu tidak berjalan optimal karena hanya ada satu APMS," kata Paulus Tuka.