Kupang (ANTARA) - Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Pokja Pangan, Industri dan Kehutanan Benny Pasaribu menilai sosok Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang masuk dalam daftar bursa calon wakil presiden (cawapres) pada hasil Musyawarah Rakyat (Musra) patut dipertimbangkan.
Menurutnya, hasil Musra yang digelar oleh Relawan Jokowi pada Minggu (14/5) di Jakarta, merupakan bagian dari demokrasi, di mana suara rakyat bisa didengar langsung oleh partai politik (parpol).
"Jangan hanya suara elite yang didengar. Parpol juga harus menganut demokrasi kerakyatan. Menurut saya, sosok Pak Moeldoko pantas dipertimbangkan partai politik," ungkap Beny.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, kiprah Moledoko di dunia politik serta perannya dalam memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) membuat mantan Panglima TNI tersebut tak kalah bersaing dari kandidat cawapres lainnya.
"Peran besar beliau untuk kemajuan para petani, membuat Pak Moeldoko mendapat julukan Panglima Tani," katanya.
"Kita yang banyak berkecimpung di bidang pertanian mengenal beliau sebagai Panglima Tani karena selama ini telah banyak melindungi kepentingan petani," katanya lagi.
Seperti diketahui, hasil Musra Relawan Jokowi merilis nama-nama kandidat capres dan cawapres 2024. Adapun untuk bursa calon presiden yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartanto. Sementara untuk bursa cawapres yaitu Jend. Moeldoko, Mahfud MD, Sandiaga Uno, dan Arsjad Rasjid.
"Di antara empat nama cawapres itu, saya kira Pak Moeldoko pantas betul dipertimbangkan sebagai cawapres. Bahkan beliau telah menunjukkan dukungannya kepada presiden Jokowi selama ini," demikian Beny.
Benny Pasaribu: Indonesia perlu panglima tani
Dijuluki panglima tani, Moeldoko masuk daftar cawapres musra Relawan Jokowi