Kondisi ini tertekan oleh dolar yang lebih kuat di tengah negosiasi untuk meningkatkan plafon utang AS guna menghindari gagal bayar yang kian mendekat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, jatuh 2,70 dolar AS atau 0,14 persen menjadi ditutup pada 1.974,50 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.980,00 dolar AS dan terendah di 1.955,80 dolar AS.
Emas berjangka tergelincir 4,40 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.977,20 dolar AS pada Senin (22/5/2023), setelah terangkat 21,80 dolar AS atau 1,11 persen menjadi 1.981,60 dolar AS pada Jumat (19/5/2023).
Dolar AS menguat mencapai level tertinggi dua bulan terhadap sekeranjang mata uang utama pada Selasa (23/5/2023) karena kurangnya kemajuan dalam pembicaraan mengenai peningkatan batas utang AS mengurangi selera investor untuk mengambil risiko.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya mencapai 103,65, tertinggi sejak 20 Maret, dan terakhir di 103,55.Komentar positif dari anggota parlemen Demokrat dan Republik untuk mencapai kesepakatan potensial juga membuat permintaan safe haven untuk logam kuning terbatas, karena Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan bahwa gagal bayar AS tidak mungkin terjadi.
Sedikit kemajuan dalam pembicaraan plafon utang AS juga mengurangi daya tarik emas.
Data ekonomi yang dirilis Selasa (23/5/2023) semakin meredam emas. Indeks manajer pembelian (PMI) flash jasa-jasa dari S&P Global meningkat menjadi 55,1 pada Mei, naik dari 53,6 bulan sebelumnya dan jauh di atas ekspektasi pasar 52,6.
Investor sedang menunggu risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve Mei yang akan dirilis Rabu, produk domestik bruto AS pada Kamis (25/5/2023) dan data inflasi pada Jumat (26/5/2023).
Baca juga: Harga emas berbalik melemah
Baca juga: Emas hentikan kerugian 3-sesi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas jatuh karena dolar menguat di tengah negosiasai plafon utang AS