Jayapura (ANTARA) -
"Prajurit yang dikirim bukan untuk menyerang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), namun untuk membantu pemerintah daerah dalam memulangkan masyarakat pengungsi dan mempercepat pembangunan di wilayah tersebut," kata Pangdam di Jayapura, Papua, Kamis, (15/6/2023).
Menurut dia, 400 personel itu nantinya akan menempati pos-pos mulai dari Distrik Mbua, Dal, Yig, Yal, Mugi, dan Mapenduma di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
"Kepada prajurit yang akan menempati pos untuk selalu membantu masyarakat setempat agar memiliki masa depan lebih baik dan bisa terlayani dengan baik,”ujarnya.
Pangdam menegaskan kehadiran prajurit TNI untuk membantu pembangunan di Kabupaten Nduga yang kini terhambat bisa kembali berjalan, bukan untuk menyerang hingga menumpahkan darah KKB.
"Namun, jika prajurit diserang maka harus memberikan perlawanan penuh yang dimiliki, tidak boleh ragu-ragu sebab saya tidak mau ada prajurit yang menjadi korban," katanya menegaskan.
Menurut Izak, kedaulatan di Papua diakui dan dihormati semua negara dan Indonesia berdaulat sehingga daerah ini harus dipertahankan sebab merupakan wilayah Indonesia.
"Kami sudah bertemu pengungsi dan mereka ingin kembali karena sejak kejadian istaka karya masyarakat takut menjadi korban kalau tidak ada TNI," ujar Pangdam.
Dia menambahkan pihaknya menempatkan pos-pos untuk mengamankan pembangunan jalan agar memberikan solusi bagi kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan memimpin upacara pelepasan dan pemeriksaan kesiapan operasi satuan Yonif RK 751/VJS di Lapangan Mayonif RK 751/VJS Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (14/6).
Baca juga: Bambang Soesatyo minta TNI-Polri lebih tegas menumpas KKB