Karantina Pertanian Ende pastikan ternak asal Flores layak dan sehat
...Hewan harus dikarantina, dilakukan pemeriksaan klinis, menyertakan surat hasil pemeriksaan laboratorium, disertai dengan surat veteriner dari dinas dan sertifikat karantina hewan
Labuan Bajo (ANTARA) - Stasiun Karantina Pertanian Ende, Nusa Tenggara Timur, memastikan hewan ternak yang dilalulintaskan dari Pelabuhan Reo, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores telah memenuhi sejumlah persyaratan sehingga dinyatakan layak dan sehat untuk dikirim ke luar daerah.
"Kami pastikan bahwa hewan yang dilalulintaskan terjamin kesehatan dan kelayakannya," kata Penanggung Jawab Karantina Pertanian Ende Wilayah Kerja Reo, Imam Kamaludin dari Reo, Kabupaten Manggarai, Senin, (31/7/2023).
Ia menjelaskan hewan ternak yang dilalulintaskan dari Pelabuhan Reo berasal dari Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, dan Ngada.
Sebelum dilalulintaskan, hewan mendapatkan pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Peternakan setempat, lalu terbit Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan Rekomendasi Pengeluaran untuk dibawa masuk ke Instalasi Karantina Hewan (IKH) Reo.
Setelah masuk ke IKH Reo, hewan menjalani masa karantina 14 hari berupa pengasingan dan pengamatan. Selama masa itu, pejabat karantina melakukan pemeriksaan fisik dan klinis setiap hari. Lalu kandang dan peralatan dilakukan disinfeksi setiap tiga hari sekali.
Selanjutnya petugas melakukan pengambilan sampel uji Rose Bengal Test (RBT) untuk deteksi penyakit brucellosis, uji Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk deteksi penyakit mulut dan kuku (PMK), serta uji Ulas Darah untuk deteksi penyakit surra.
"Setelah masa karantina 14 hari selesai, hasil uji laboratorium negatif penyakit, dokumen persyaratan lengkap, maka terbitlah Sertifikat Kesehatan Hewan (KH-11) dan hewan siap dilalulintaskan," katanya menjelaskan.
Berdasarkan data dari Januari 2023 sampai 31 Juli 2023, sebanyak 3.319 hewan ternak telah dilalulintaskan yang terdiri dari sapi sebanyak 1.294 ekor, kerbau sebanyak 1.392 ekor, kuda sebanyak 39 ekor, dan kambing sebanyak 594 ekor.
Daerah tujuan pengiriman hewan ternak antara lain Banjarmasin, Jeneponto, Palembang, Bogor,dan Bekasi.
"Yang sedang masa karantina 14 hari di IKH Reo yakni sapi sebanyak 320 ekor, kerbau sebanyak 90 ekor, dan kuda sebanyak 25 ekor," katanya menyebutkan.
Kepala Karantina Pertanian Ende Komarudin yang dihubungi dari Labuan Bajo menegaskan komitmen dari Stasiun Karantina Pertanian Ende untuk memperkuat pengawasan pada pintu masuk dan keluar untuk mencegah berbagai penyakit, salah satunya antraks.
Baca juga: Karantina Pertanian Ende perkuat pengawasan cegah antraks
Para petugas selalu memeriksa dokumen persyaratan dari setiap media pembawa sehingga memberi kepastian kelayakan dan kesehatan untuk dilalulintaskan.
Baca juga: NTT kirim 1.650 ekor sapi ke DKI, Riau dan Kalsel
"Hewan harus dikarantina, dilakukan pemeriksaan klinis, menyertakan surat hasil pemeriksaan laboratorium, disertai dengan surat veteriner dari dinas dan sertifikat karantina hewan," katanya.
"Kami pastikan bahwa hewan yang dilalulintaskan terjamin kesehatan dan kelayakannya," kata Penanggung Jawab Karantina Pertanian Ende Wilayah Kerja Reo, Imam Kamaludin dari Reo, Kabupaten Manggarai, Senin, (31/7/2023).
Ia menjelaskan hewan ternak yang dilalulintaskan dari Pelabuhan Reo berasal dari Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, dan Ngada.
Sebelum dilalulintaskan, hewan mendapatkan pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Peternakan setempat, lalu terbit Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan Rekomendasi Pengeluaran untuk dibawa masuk ke Instalasi Karantina Hewan (IKH) Reo.
Setelah masuk ke IKH Reo, hewan menjalani masa karantina 14 hari berupa pengasingan dan pengamatan. Selama masa itu, pejabat karantina melakukan pemeriksaan fisik dan klinis setiap hari. Lalu kandang dan peralatan dilakukan disinfeksi setiap tiga hari sekali.
Selanjutnya petugas melakukan pengambilan sampel uji Rose Bengal Test (RBT) untuk deteksi penyakit brucellosis, uji Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk deteksi penyakit mulut dan kuku (PMK), serta uji Ulas Darah untuk deteksi penyakit surra.
"Setelah masa karantina 14 hari selesai, hasil uji laboratorium negatif penyakit, dokumen persyaratan lengkap, maka terbitlah Sertifikat Kesehatan Hewan (KH-11) dan hewan siap dilalulintaskan," katanya menjelaskan.
Berdasarkan data dari Januari 2023 sampai 31 Juli 2023, sebanyak 3.319 hewan ternak telah dilalulintaskan yang terdiri dari sapi sebanyak 1.294 ekor, kerbau sebanyak 1.392 ekor, kuda sebanyak 39 ekor, dan kambing sebanyak 594 ekor.
Daerah tujuan pengiriman hewan ternak antara lain Banjarmasin, Jeneponto, Palembang, Bogor,dan Bekasi.
"Yang sedang masa karantina 14 hari di IKH Reo yakni sapi sebanyak 320 ekor, kerbau sebanyak 90 ekor, dan kuda sebanyak 25 ekor," katanya menyebutkan.
Kepala Karantina Pertanian Ende Komarudin yang dihubungi dari Labuan Bajo menegaskan komitmen dari Stasiun Karantina Pertanian Ende untuk memperkuat pengawasan pada pintu masuk dan keluar untuk mencegah berbagai penyakit, salah satunya antraks.
Baca juga: Karantina Pertanian Ende perkuat pengawasan cegah antraks
Para petugas selalu memeriksa dokumen persyaratan dari setiap media pembawa sehingga memberi kepastian kelayakan dan kesehatan untuk dilalulintaskan.
Baca juga: NTT kirim 1.650 ekor sapi ke DKI, Riau dan Kalsel
"Hewan harus dikarantina, dilakukan pemeriksaan klinis, menyertakan surat hasil pemeriksaan laboratorium, disertai dengan surat veteriner dari dinas dan sertifikat karantina hewan," katanya.