NTT kirim 1.650 ekor sapi ke DKI, Riau dan Kalsel
...Ada 1.650 ekor sapi dikirim ke tiga wilayah yaitu Jakarta, Pekanbaru, dan Banjarmasin, masing-masing sebanyak 550 ekor, kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu Hunggar dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Kamis,
Kupang, NTT (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian Kupang mencatat sebanyak 1.650 ekor sapi dikirim dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Riau, dan Kalimantan Selatan.
"Ada 1.650 ekor sapi dikirim ke tiga wilayah yaitu Jakarta, Pekanbaru, dan Banjarmasin, masing-masing sebanyak 550 ekor," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu Hunggar dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Kamis, (14/4/2023).
Ia menjelaskan pengiriman sapi ditandai dengan kegiatan pelepasan ekspor sapi serta penyerahan sertifikat karantina sapi oleh Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian dan Wakil Gubernur NTT pada Rabu (12/3/2023).
Yulius menjelaskan seribuan ekor sapi itu dimuat dan dikirim dari Pelabuhan Laut Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Pelabuhan Tenau, Kota Kupang.
Proses pengiriman, kata dia, berlangsung bertahap menggunakan beberapa kapal yaitu KM Asia Pasifik, KM Camara Nusantara 4, dan KM Camara Nusantara 2.
Ia mengatakan pengiriman sapi itu untuk memenuhi permintaan kebutuhan di daerah tujuan terutama untuk menyambut momentum Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Secara keseluruhan sudah ada 13.000 ekor hewan yang dikirim dari NTT untuk kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia pada momentum bulan Ramadhan ini," katanya.
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan NTT dapat mengirim sapi dengan leluasa karena daerahnya masih berstatus zona hijau atau bebas dari serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).
"Kami pemerintah daerah senang dan bangga karena NTT bisa terhindar dari bahaya PMK dan LSD berkat kerja keras dari berbagai pihak," katanya.
Pemerintah provinsi, kata dia, bersama-sama Balai Karantina Pertanian akan berupaya mengendalikan ternak agar terhindar dari serangan PMK dan LSD sehingga pengiriman keluar daerah terus berlangsung.
Lebih lanjut, Nae Soi juga mengingatkan warga setempat menyiapkan pasokan kebutuhan pangan seperti sapi dan kambing dengan baik, khususnya pada momentum Idul Fitri maupun Idul Adha.
"Masyarakat dan pemerintah NTT harus berkolaborasi untuk menjamin pasokan kebutuhan hewan ternak," katanya.
Baca juga: Kemenhub lepas pelayaran perdana kapal angkutan khusus ternak di Kupang
Baca juga: Nagekeo perketat pengawasan lalu lintas ternak cegah ASF
"Ada 1.650 ekor sapi dikirim ke tiga wilayah yaitu Jakarta, Pekanbaru, dan Banjarmasin, masing-masing sebanyak 550 ekor," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu Hunggar dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Kamis, (14/4/2023).
Ia menjelaskan pengiriman sapi ditandai dengan kegiatan pelepasan ekspor sapi serta penyerahan sertifikat karantina sapi oleh Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian dan Wakil Gubernur NTT pada Rabu (12/3/2023).
Yulius menjelaskan seribuan ekor sapi itu dimuat dan dikirim dari Pelabuhan Laut Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Pelabuhan Tenau, Kota Kupang.
Proses pengiriman, kata dia, berlangsung bertahap menggunakan beberapa kapal yaitu KM Asia Pasifik, KM Camara Nusantara 4, dan KM Camara Nusantara 2.
Ia mengatakan pengiriman sapi itu untuk memenuhi permintaan kebutuhan di daerah tujuan terutama untuk menyambut momentum Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Secara keseluruhan sudah ada 13.000 ekor hewan yang dikirim dari NTT untuk kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia pada momentum bulan Ramadhan ini," katanya.
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan NTT dapat mengirim sapi dengan leluasa karena daerahnya masih berstatus zona hijau atau bebas dari serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).
"Kami pemerintah daerah senang dan bangga karena NTT bisa terhindar dari bahaya PMK dan LSD berkat kerja keras dari berbagai pihak," katanya.
Pemerintah provinsi, kata dia, bersama-sama Balai Karantina Pertanian akan berupaya mengendalikan ternak agar terhindar dari serangan PMK dan LSD sehingga pengiriman keluar daerah terus berlangsung.
Lebih lanjut, Nae Soi juga mengingatkan warga setempat menyiapkan pasokan kebutuhan pangan seperti sapi dan kambing dengan baik, khususnya pada momentum Idul Fitri maupun Idul Adha.
"Masyarakat dan pemerintah NTT harus berkolaborasi untuk menjamin pasokan kebutuhan hewan ternak," katanya.
Baca juga: Kemenhub lepas pelayaran perdana kapal angkutan khusus ternak di Kupang
Baca juga: Nagekeo perketat pengawasan lalu lintas ternak cegah ASF