Pemkab Manggarai Barat optimalkan BLK dukung pariwisata Labuan Bajo

id umkm,pariwisata,balai latihan kerja,blk,dinas umkm,pelatihan,labuan bajo,manggarai barat,ntt,flores

Pemkab Manggarai Barat optimalkan BLK dukung pariwisata Labuan Bajo

Ilustrasi - Pengunjung melihat beberapa produk UMKM di Gua Batu Cermin, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT beberapa waktu lalu. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

...Hampir semua eks BLK sudah bekerja, tidak hanya di pemberi kerja tapi juga wirausaha
Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengoptimalkan berbagai pelatihan yang ada di Balai Latihan Kerja (BLK) baik milik pemerintah maupun komunitas untuk mendukung perkembangan pariwisata di daerah pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Flores.

"Semua pelatihan yang ada di BLK kami asesmen sesuai kebutuhan pasar pariwisata," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, dan UMKM Manggarai Barat, Theresia Asmon di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin, (31/7/2023).

Manggarai Barat memiliki enam buah BLK yang terdiri dari satu unit BLK milik pemerintah dan lima unit BLK milik komunitas. Lima unit BLK milik komunitas yakni BLK Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), BLK Bahasa, BLK Tata Busana, BLK Tata Rias, dan BLK Kuliner. Pemerintah menggunakan APBN untuk memfasilitasi sarana prasarana dan instruktur yang ada di semua BLK tersebut.

Jenis pelatihan yang ada di setiap BLK dilakukan berdasarkan asesmen dari pemerintah bersama dunia usaha dan industri. BLK yang ada di Manggarai Barat pun aktif bersinergi satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan dunia industri.

"Jadi kita lihat apa lowongan kerja yang paling tinggi dibutuhkan di hotel, itu yang kami latih, misalkan food and beverage service atau culinary, ya itu yang kami latih," ujarnya.

Theresia menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan BLK yang ada guna memberikan pelatihan berbasis kompetensi kepada anak-anak muda daerah.

Ia menyebut Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai daerah pariwisata super prioritas sehingga mutlak membutuhkan keberadaan sumber daya manusia lokal yang mahir dan bisa menjawab kebutuhan pariwisata.

"Pertumbuhan pariwisata Labuan Bajo ini sangat cepat, jadi pelatihan di BLK ini diharapkan membuat anak-anak muda adaptif dan mahir bersaing," kata Theresia.

Tidak sekadar sebagai sebuah gedung pelatihan, BLK memiliki para instruktur profesional dan bersertifikat untuk membantu para peserta pelatihan siap terjun ke dunia kerja.

Usai mendapatkan pelatihan, ada uji kompetensi yang harus dijalani oleh para peserta. Dengan demikian para peserta dapat mengantongi sertifikat uji kompetensi apabila lulus sehingga siap bekerja baik dalam dunia industri maupun wiraswasta.

"Hampir semua eks BLK sudah bekerja, tidak hanya di pemberi kerja tapi juga wirausaha," ujar Theresia.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena dalam kunjungannya ke BLK Tata Busana Dian Yosefa Labuan Bajo memberikan apresiasi atas kerja sama pemerintah dan komunitas dalam menjawab tantangan pariwisata saat ini.

Baca juga: BPOLBF : Labuan Bajo siap terapkan sistem satu pintu kapal wisata

Ia sempat membeli satu buah topi yang dijahit di BLK tersebut dan mendorong lebih banyak lagi produk dihasilkan untuk menjadi suvenir di Labuan Bajo.

Baca juga: Manggarai Barat perkuat Fasmadewi tingkatkan potensi wisata

Melkiades juga mengajak masyarakat untuk menggalakkan Gerakan Bangga Beli Produk NTT sebagai bukti nyata dukungan kepada produk-produk yang dihasilkan di NTT, khususnya Labuan Bajo.

"BLK komunitas bisa produksi sendiri melalui mesin jahit bagus ini, lalu jadi suvenir khas yang diproduksi oleh anak-anak Manggarai Barat," ujar Melkiades.