Bank Pembangunan Belanda danai pembangunan Palmerah

id palmerah

Bank Pembangunan Belanda danai pembangunan Palmerah

Pembangunan Jembatan Palmerah di Kabupaten Flores Timur akan dimulai pada April 2019.

Otoritas Konsorsium Tidal Bridge perusahaan listrik asal Belanda tetap akan membangun Jembatan Palmerah yang menghubungkan Larantuka-Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, dengan pendanaan seluruhnya dari Bank Pembangunan Belanda (FMO).
Kupang (ANTARA News NTT) - Otoritas Konsorsium Tidal Bridge perusahaan listrik asal Belanda tetap akan membangun Jembatan Palmerah yang menghubungkan Larantuka-Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, dengan pendanaan seluruhnya dari Bank Pembangunan Belanda (FMO).

Chief Executive Officer (CEO) Tidal Bridge Eric van Den Eijnden kepada wartawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (23/1) mengatakan bahwa hasil rapat dengan pemerintah Provinsi NTT di Kupang, Selasa (22/1) sudah ada keputusan bahwa pembangunan jembatan itu akan terealisasi pada tahun ini.

"Peletakan batu pertama akan dilakukan pada April 2019 mendatang, sedangkan kontruksi jembatan dijadwalkan pada akhir 2019," katanya dan menambahkan jembatan tersebut dibangun oleh pihaknya dengan nilai investasi sebesar 225 juta dolar AS atau setara dengan Rp3 triliun.

Investasi sebesar itu, kata dia, termasuk dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) yang dipasang pada badan jembatan yang membentang di Selat Gonzalu tersebut.

Sejumlah kajian analisa mengenai dampak terhadap lingkungan (Amdal) masih sedang dilakukan, untuk pembangunan jembatan serta PLTAL itu.

Eric menambahkan pihak perusahaan juga akan menaruh perhatian pada kondisi sosial masyarakat di Pulau Adonara dan Pulau Flores, khususnya di Kota Larantuka itu.

Baca juga: Jembatan Palmerah-PLTAL tetap dibangun

"Bukan saja dari segi teknis dan lingkungan, kami juga bertanggung jawab terhadap kondisi sosial kemasyarakatan sesuai dengan standar internasional," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTT, Andre Koreh, mengatakan NTT akan mendapat efek ganda dari keberadaan Jembatan Pancasila-Palmerah yang menghubungkan Pulau Flores dengan Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur.

"Kita tentu akan mendapat efek ganda dari keberadaan jembatan layang tersebut, yakni perekonomian serta turbin listrik dari energi baru terbarukan tersebut," kata dia.

Baca juga: Pembangunan jembatan Palmerah murni investasi